Jelang Hari Pahlawan, Kemensos Gelar Doa Lintas Agama
Oleh : Redaksi
Minggu | 06-11-2016 | 11:15 WIB
lintas agama.jpg

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Tokoh lintas agama pagi ini doa bersama di kawasan Bundaran Hotel Indoensia (HI). Mereka mengajak masyarakat mendoakan pahlawan jelang peringatan Hari Pahlawan pada 10 November.

Acara yang digagas Kementerian Sosial dihadiri ribuan elemen masyarakat. Tujuannya, supaya terjalin persatuan dan kesatuan dalam keberagama.

"Hari ini, bersama kita hadir dari seluruh relawan Kemensos dan tokoh pergerakan perempuan. Kita lengkapi doa bersama tokoh lintas agama," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di kawasan Bundaran HI, Minggu (6/11/2016).

Masing-masing perwakilan tokoh lintas agama diberi kesempatan memimpin doa. Agama Islam diwakili Wakil Imam Besar Masjid Istiqlal Syarifuddin Muhammad, tokoh agama Kristen oleh Pendeta Hendritte Lebang Hutabarat, agama Hindu oleh Deru Mangku Wayan Sudarme, agama Budha oleh Pandita Madya Effendy Suriani, dan agama Katolik oleh Romo Yohanes Rusae.

Menurut Mensos, kebersamaan ini untuk menyatukan diri bermunajat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Semangat perjuangan dan tekad para pahlawan diharapkan dapat mengisi kemerdekaan Indonesia.

"Mudah-mudahan ikhtiar kita ini selalu mendapat ridho Allah, melindungi dan memeberikan kesejahteraan kepada bangsa ini," kata Mensos.

Seluruh umat beragama, kata Khofifah, harus saling menunjang satu sama lain. Bangsa yang telah merdeka ini perlu diisi dengan kegiatan yang mempersatukan.

Mensos mengatakan, sejak tiga tahun lalu, selalu digelar doa bersama tokoh lintas agama jelang peringatan Hari Pahlawan.

"Mudah-mudahan menjadi bagian dari proses refleksi kita dari proses berbangsa. Bangsa ini hadir dari perjuangan para pahlawan," katanya.

Mensos menyebut, pahlawan modern tak lagi harus angkat senjata dan mengorbankan nyawa demi Indonesia. Tetap menjaga kerukunan antarumat beragama adalah satu dari sekian cara untuk menghormati kemerdekaan.

"Kalau dulu lebih pada patriotis defensif, sekarang lebih pada patriotis progresif. Kita punya kebutuhan untuk menyiapkan daya saing diri dan bangsa kita di antara bangsa-bangsa dunia, maka perlu ada patriotis progresif," kata Khofifah.

Masyarakat, lanjut Khofifah, juga perlu bahu-membahu membangun dan menjaga bangsa. Karenanya, tokoh lintas agama selalu diundang setiap peringatan Hari Pahlawan.

"Tiga tahun yang lalu kita lakukan doa lintas agama di altar Taman Makan Pahlawan (Kalibata). Ini bagian dari ikhtiar dari kebersamaan warga bangsa, kebersamaan tokoh umat beragama di Indonesia, bahwa ada kebersamaan dalam persatuan dan ada persatuan dalam kebersamaan," pungkasnya.

Selain doa bersama, kegiatan juga diisi dengan jalan sehat di sepanjang kawasan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB). Panitia juga menyiapkan booth pameran, di antaranya foto mengenakan kostum pahlawan dan pemeriksaan kesehatan gratis.

Editor: Surya