Rutan Batam Dalami Keterlibatan Pihak Lain dalam Upaya Pelarian 5 Tahanan
Oleh : Hadli
Senin | 24-10-2016 | 14:25 WIB
Karutan-David2.jpg

Kepala Rutan Batam, David Gultom. (Foto: Dok)

BATAMTODAY.COM, Batam - Lima tahanan narkoba di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II A Barelang Batam yang mencoba melarikan diri, Minggu (23/10/2016) sekitar pukul 17.00 WIB, saat ini tengah menjalani pemeriksaan intensif.

"Kelima tahanan itu sementara masih kami periksa terkait perencanaan melarikan diri, termasuk siapa-siapa saja tahanan lain yang mungkin terlibat," kata Kepala Rutan Batam, David Gultom, kepada BATAMTODAY COM, Senin (24/10/2016).

Pada Minggu (24/10/2016) malam pukul 17.00 Wib, kelima tahanan narkoba itu mencoba melarikan diri saat petugas blok, Wisnu Broto, membuka kamar paviliun A1 untuk mengeluarkan tahanan yang hendak pergi ke warung telepon khusus pemsayarakatan (Wartelsuspas) dan mengganti galon air kamar.

Aktifitas ganti air galon di kamar diduga telah lama dipantau para tahanan yang berada di kamar paviliun A1 dan direncanaman untuk melarikan diri. Sebab, saat pintu tahanan dibuka, tahanan yang berada di paviliun A1 langsung mendorong dan melumpuhkan petugas agar dapat keluar dari kamar.

"Itu yang kami evaluasi. Kami tengah membongkar susunan kamar sebagai antisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan," ujar David kepada BATAMTODAY.COM.

Ia menambahkan, pada Minggu (24/10/2016) malam itu juga, kelima tahanan yang gagal melarikan diri langsung dibawa kembali ke Rutan setelah mendapat mendapat perawatan dari pihak RSUD Embung Fatimah karena ada yang mengalami luka di kaki.

"Malam itu juga setelah mendapat perawatan di RSUD, kelima tahanan yang mencoba kabur sudah kita bawa ke Rutan. Dimasukkan ke kamar strap sel (sel hukuman)," kata terang dia.

Kelima pelaku mengalami luka saat mencoba memanjat dan melompat pagar bagian dalam Rutan. Petugas jaga yang mengetahui kabar adanya tahanan mencoba melarikan diri hanya melepaskan tembakan ke udara sebanyak dua kali.

"Tahanan itu tidak ada yang mengalami luka tembak. Mereka melangalami luka di bagian kaki karena memanjat tembok dan melompat," ujarnya. Dari tahanan yang mencoba kabur ini, kata David, 3 merupakan tahanan pengadilan, 1 tahanan kejaksaan, dan 1 lainnya sudah vonis tapi belum dieksekusi kejaksaan. (*)

Editor: Udin