Duka Menyelimuti Batam saat Walikota Pertama Menghadap Sang Khalik
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 04-10-2016 | 17:50 WIB
suasana-pengamanan-di-rumah-duka.gif

Aparat Kepolisian dan Satpol PP Kota Batam tengah mengatur lalu lintas di rumah duka (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Suara sirine di depan Masjid Almuhajirin Tiban Indah pengantar jenazah alamarhum Ir H Raja Usman bin Raja Draman riuh sesaat. Barisan iring-iringan mobil pejabat dan kendaraan lain menambah suasana semakin riuh yang dibalut dengan kesedihan. 

Iring-iringan kendaraan itu mengantar jenazah Raja Usman, Walikota Batam pertama ke tempat peristrahatannya yang terakhir di Taman Pemkaman Umum (TPU) Sei Temiang, Senin (3/10/2016) siang.

Di rumah duka yang terletak di Tiban I Blok D Nomor 40 Tiban, Sekupang, Batam, Kepri, para pelayat silih berganti. Mulai dari masyarakat, kerabat, hingga para pajabat dari daerah lain. Senin pagi itu sebelum jasad almarhum dikebumikan, terlebih dahulu disalatkan di Masjid Almuhajirin Tiban Indah.

Pejabat yang turut melayat antara lain, Walikota Batam HM Rudi, mantan Walikota Batam ke-4 H Nyat Kadir, mantan Walikota Batam ke-6 Achmad Dahlan, Nyonya Darsono (adik kandung mantan Presiden RI ke-3 BJ Habibie) dan beberapa pejabat di lingkungan Kota Batam, Kepri, dan Kabupaten/ Kota lainnya.

Almarhum di mata beberapa kerabat, adalah sosok pekerja yang disiplin. Masih ingat betul Nyonya Darsono, sosok almarhum anak Melayu Riau. Maklum saja, Nyonya Darsono juga adalah termasuk orang pertama pengembang Batam dulunya, yang masih terbilang hitam dan hingga saat ini menuju Kota Metropolitan.

Sementata, di mata Walikota Batam, Rudi, mengenal sosok almarhum sebagai seorang yang kharismatik dan sangat mengayomi para bawahan. Pemko Batam dan masyarakat, merasa kehilangan orang tua yang mempunyai sifat tegas, dispilin dan berdedikasi tinggi terhadap pembangunan kota industri ini.

"Saya terakhir jumpa beliau sejak setahun lalu, saya lupa acara apa. Tapi beliau ini selalu hadir kalau diundang dalam acara apapun. Bagi keluarga yang ditinggal semoga tabah," ujar Rudi.

Ir H Raja Usman bin Raja Draman meninggal pada usia 77 tahun di Rumah Sakit Awal Bros Batam, pada pukul 17.15 Minggu (2/10/2016). Kabar duka ini segera menyebar secara viral melalui jejaring sosial.

Selain pernah menjabat sebagai Walikota Batam, Raja Usman juga pernah duduk sebagai Bupati Inhil. Ia pun sempat menjabat sebagai Kepala Inspektorat Provinsi Riau, juga sebagai Kepala Bappeda Riau.

Kepergian Raja Usman begitu mendadak. Ia tidak sakit, mulanya ia mengeluh sakit perut siang hari sekira zuhur. Ia pun mutah. Sekerat roti dan teh hangat coba dikonsumsi tapi tak membantu. Keluarga akhirnya memanggil ambulance ke RS Awal Bros.

Raja usman meninggalkan satu orang istri dan tiga orang anak dan delapan cucu.  Anaknya satu perempuan dan dua laki-laki.

    Anak pertama bernama Heni Suryani berdomisili di Yogyakarta,
    Anak kedua bernama Fahmizal di Pekanbaru (Kadispar Pemprov Riau)
    Anak ketiga Asmizal bekerja di Kinabalu, Malaysia.

Sedangkan istri beliau adalah anak dari almarhum Raja Syahniar Usman dan merupakan putri asal Penyengat, Tanjungpinang. Wanita itu juga pernah menjabat Anggota DPRD Kepri dua periode 2004-2009 dan 2009-2014.

Di mata Mbak Mai, sosok almarhum yang dikenalnya adalah sosok disiplin dan mengayomi. "Kami ini kan kerabat ibu, istri dari bapak almarhum. Jadi kami tahu almarhum merupakan sosok sederhana dan mengayomi," kata Mai di rumah duka.

Sepengetahuan Mai, di masa-masa tuanya, almarhum suka bepebergian ke luar kota mengunjungi anak dan sanak saudara. "Kadang seminggu ke Jogja, Malaysia ke Penyengat. Iya itu kegiatannya semasa tua," katanya.

Editor: Udin