Kini, Tinggal TNI yang Masih Teguh Melindungi Pancasila Sakti
Oleh : Romi Candra-Nursali
Senin | 03-10-2016 | 08:00 WIB
makodimbatam.jpg

Para prajurit TNI saat menggelar upacara peringatah Hari Kesaktian Pancasila di Markas Kodim Batam. (Foto: Romi Candra)

BOLEH percaya, boleh tidak. Tapi, inilah yang terjadi di Kepri. Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober, hanya diperingati oleh TNI. Tak ada instansi lain yang memeringatinya. Padahal, di Monumen Lubang Buaya Jakarta, Presiden Joko Widodo memimpin peringatan Hari Kesaktian Pancasila itu. Inikah bukti nyata, Pancasila menuju mati? Berikut pantauan wartawan BATAMTODAY.COM, Romi Candra dan Nursali. 

Sabtu, 1 Oktober 2016. Hari Kesaktian Pancasila di Batam, sungguh menyedihkan. Tak ada instansi non TNI yang memeringatinya. Para prajurit Komando Distrik Militer (Kodim) 0316/Batam, salah satunya. Apakah instansi yang lain telah lupa dengan hari keramat bangsa ini? Entahlah!

Yang pasti, di Dataran Engku Putri Batam Center, halaman Kantor Walikota Batam dan berseberangan dengan Kantor DPRD Kota Batam, tidak ada peringatan Hari Kesaktian Pancasila itu. Entah mengapa mereka tidak menggelar upacara peringatan itu.

Beruntung, masih ada TNI. Garda terakhir pelindung Pancasila. Di tengah "ketidakpedulian" sebagian anak bangsa di Kepri itu, masih ada Mayor Inf Renaldy, Kasdim 0316/Batam yang tampil menjadi inspektur upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila itu di Markas Kodim 0316 Batam.

Beruntung, masih ada Lettu Dede Tri Haryanto sebagai pemimpin upacara, Dan Unit Inteldim 0316/Batam, Dan Up Kpt Inf Suherman, Danramil 01/BB, Kapten Arh Patar Purba sebagai pembaca ikrar, Pasiops Dim 0316/Batam dan Kpt Inf Arpen Pasilogdim 0316/Batam sebagai pembaca doa.

"Pancasila adalah dasar terbentuknya negara Republik Indonesia yang diperkuat dengan Undang-Undang. Kita harus memahami pentingnya Pancasila, terutama untuk TNI sendiri, sebagai satuan pembela negara," ungkap Dandim 0316/Batam, Letkol Inf Andreas Nanang Dwi, kepada BATAMTODAY.COM, Minggu (2/10/2016).

Baca: Di Batam Ternyata hanya TNI yang Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Pemko Batam Ogah!

Ternyata, di Karimun pun demikian. Tak ada instansi yang mau memeringati Hari Kesaktian Pancasila itu. Kecuali, para prajurit Kodim 0317/TBK dan Pangkalan TNI Angkatan (Lanal) Karimun. Di bawah guyuran hujan mereka tetap tegak berdiri memeringati sejarah kesaktian Pancasila itu, pada Sabtu (1/10/2016).

Apakah ini berarti, kini tinggal TNI saja yang berdiri kokoh membela Pancasila. Apa hasil dari sosialiasi empat pilar yang gencar dilakukan selama ini. Masih kenalkah anak-anak bangsa ini pada dasar negara bangsanya sendiri, Pancasila. Jika anak bangsa ini sudah melupakan sejarahnya sendiri, apa yang akan terjadi pada negara ini?

Baca: Di Karimun, Hari Kesaktian Pancasila Hanya Diperingati TNI

Ancaman dari dalam dan luar sudah pasti terjadi. Entah kebetulan atau tidak, pada Hari Kesaktian Pancasila itu, 1 Oktober 2016, empat orang warga negara Malaysia menjajakan buku bergambar palu arit, simpol partai komunis yang beberapa kali berusaha mengkudeta pemerintahan sah Indonesia.

Keempat warga Malaysia itu menjual buku palu aritnya itu di pameran buku di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono mengatakan, pameran buku di JCC itu, digelar Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).

Mereka mengundang sejumlah penerbit buku dari dalam dan luar negeri. Lalu, ada laporan dari masyarakat kepada Bhabinkamtibmas kalau ada buku bergambar palu arit dalam pameran.

"Kemudian kita lakukan pemeriksaan, dan memang betul di sana ada penjualan buku itu (bergambar palu arit) terbitan Malaysia. Pelakunya (empat orang WNA Malaysia) yang menjual buku-buku tersebut kita amankan," ujar Awi, Minggu (2/10/2016).

Baca: 4 WN Malaysia Ditangkap Jual Buku Palu Arit di JCC dan Tanah Abang

Editor: Dardani