Kapal Patroli Bea Cukai Batam Meledak, Ini Kronologis Kejadiannya
Oleh : Romi Candra
Kamis | 29-09-2016 | 15:44 WIB
kabcbatam.jpg

Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPU BC) Tipe B Batam Nugroho saat menyampaikan kronologis meledaknya kapal patroli BC. (Foto: Romi Candra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Meledaknya kapal patroli Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPU BC) Tipe B Batam, BC 15025, menjadi pelajaran tersendiri untuk BC agar kedepannya agar lebih teleiti dan berhati-hati. Kapal patroli BC itu terjadi pada Rabu (28/9/2016) malam, sekitar pukul 21.00 WIB.

Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPU BC) Tipe B Batam Nugroho mengungkapkan kronologis kejadiannya sebagai berikut. Yaitu, berawal saat kapal berangkat dari pangkalan sarana operasi Sekupang Batam pukul 18.00 WIB, setelah sebelumnya dilakukan pengecekan kelayakan kapal, isi bahan bakar, dan safety jacket yang semuanya dalam kondisi baik untuk menunjang kegiatan patroli.

Baca: Kapal Patroli BC Batam Meledak di Perairan Nongsa

Sekitar pukul 20.30 WIB, saat kapal yang dinahkodai Muhammad Israni, berlayar di perairan Tanjungsengkuang, dekat ke arah Perairan Nongsa, dengan kecepatan rendah tiba-tiba terjadi ledakan di tangki bahan bakar yang berada di di bawah ruang kemudi.

Tiga orang ABK (Anak Buah Kapal), Ahmad Muamal Nasution sebagai Mualim I atau asisten nahkoda, Imron Wahyudi, kepala kamar mesin serta Andrie Sudirman, pramubakti, saat kejadian persis berada di atas tangki dan terpental karena ledakan. Namun mereka terpental masih di dalam kapal.

Sementara itu, Muhammad Israni yang duduk di atas kursi kemudi tidak terpental, karena posisi duduk kakinya agak tinggi dari lantai kapal.

"Melihat kondisi kapal yang sudah terbakar, empat perugas kita segera menyelamatkan diri dengan terjun ke laut," ungkap Nugroho, dalam press confrence, Kamis (29/9/2016) di Batam.

Dalam kondisi tersebut, Muhammad Israni, bersama Ahmad Muamal dan Andrie, melompat dari sisi kanan kapal. Sementara Imron melompat dari sisi kapal lainnya.

Melihat Imron tidak ada di sekitarnya saat mengapung, Muhammad langsung mencari Imron dengan memanggil namanya. Meski tidak melihat tubuhnya, namun ia mendengar suaea Imron yang menjawab panggilan tersebut.

"Petugas kita yang menjadi nahkoda, langsung memutuskan untuk mencari bantuan dan bertemu dengan nelayan pompong pancung. Kemudian ia kembali ke lokasi dan menolong Ahmad serta Andrie. Sedangkan Imron tidak berhasil ditemukan," lanjutnya.

Ketiga petugas tersebut dibawa ke Tanjungsengkuang dan dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan. Sementara Imron, baru berhasil ditemukan sekitar pulul 24.00 WIB di Pantai Nongsa yang diselamatkan warga.

"Kapal itu sendiri berhasil dipadamkan sekitar pukul 24.00 WIB, dan ditarik kr daerah pantai Tanjungsengkuang. Kondisi kapal sebagian besar mengalami kerusakan akibat terbakar," tambah Nugroho.

Editor: Dardani