Merdeka! Hanya di Kepri, Warga Negara Singapura Bisa Jadi Ketua PKK
Oleh : Harun Al Rasyid
Rabu | 17-08-2016 | 08:00 WIB
nurdindanistri2.jpg

Gubernur Kepri Nurdin Basirun dan istrinya yang masih berwarganegara Singapura. (Foto: Pemprov Kepri)

MERDEKA! Hari ini, Rabu, 17 Agustus 2016, hari keramat yang wajib kita syukuri. Karena 71 tahun sudah negeri ini dianugerahi kemerdekaan. Apa yang sudah kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan itu? Berikut catatan wartawan BATAMTODAY.COM, Harun Al Rasyid, mengenai satu hal yang hanya terjadi di Provinsi Kepri. Yaitu, menyerahkan jabatan Ketua Tim Penggerak PKK kepada seorang warga negara Singapura!

 

 

Sehari menjelang 17 Agustus 2016, rakyat Indonesia menyaksikan ketegasan dan keteguhan seorang Presiden Jokowi dalam menjaga harkat dan wibawa serta kedaulatan bangsa Indonesia. Yaitu, memecat Arcandra Tahar setelah dilantik menjadi Menteri ESDM selama 20 hari, karena berwarganegara Amerika Serikat.

Presiden Jokowi tidak mau orang asing menjadi pemimpin di negeri kita tercinta, Indonesia. Negeri yang diperjuangkan dengan nyawa, darah dan air mata oleh para pahlawan. Bukan negeri yang menerima hadiah kemerdekaan dari para penjajah, bukan. Rakyat Indonesia adalah bangsa pejuang, bangsa yang berprinsip, lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup bercermin bagkai.

Tapi, setelah negeri ini merdeka, di Provinsi Kepri ada yang menarik untuk diulik. Yaitu, ternyata bangsa ini pernah menyerahkan satu jabatan penting dan strategis dalam bidang pembangunan mental kewanitaan dan ketahanan ekonomi keluarga. Yaitu, jabatan Ketua Tim Penggerak PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) Kabupaten Karimun dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Karimun periode 2011-2016 kepada seorang warga negara Singapura, Noorliza Nurdin.

Warga negara Singapura itu dilantik menjabat posisi penting tersebut pada hari Rabu, 23 Maret 2011 lalu oleh Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dekranasda Provinsi Kepri, Hj Aisyah M.Sani. Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) yang diberikan kepada wanita negara Singapura itu adalah menciptakan keluarga yang sejahtera, keadilan terhadap gender dan memberdayakan perempuan.

"Sasaran kita adalah angota keluarga untuk meningkatkan kualitas keluarga. Sehingga terciptanya kesejahteraan. Peran PKK harus lebih realistis agar berdampak bagi kelurga dan masyarakat," ujar Aisyah Sani saat melantik Noorliza Nurdin.

Baca Juga: Istri Gubernur Kepri Berwarganegara Singapura, Lho!

Dengan jabatan yang diamanahkan, warga negara Singapura itu melakukan berbagai kegiatan. Diantaranya adalah, pada hari Senin, 19 November 2012, Noorliza Nurdin menggelar pelatihan mengolah kulit kerang menjadi suvenir dan aneka kerajinan tangan bernilai ekonomis. Pelatihan dilaksanakan di Gedung Dekranasda sekaligus Gedung Karimun Expo Tanjungbalai Karimun.

Sebagai ketua, warga negara Singapura itu mengatakan, pelatihan selama satu hari itu bertujuan untuk melatih dan memberdayakan ibu-ibu rumah tangga dalam "menyulap" barang-barang buangan menjadi bernilai tinggi.

"Kulit kerang merupakan salah satu kekayaan laut Karimun yang kerap dianggap sampah. Padahal, jika diolah menjadi kerajinan tangan atau suvenir khas Karimun bisa dijual dengan harga tinggi," ujarnya saat pelatihan tersebut.

Noorliza juga menambahkan, keterampilan mengolah kulit kerang tidak hanya menciptakan suvenir khas daerah, tetapi dapat dijadikan sebagai penghasilan tambahan.

"Daripada tak ada kerjaan setelah mengurus rumah tangga, alangkah baiknya mereka memanfaatkan waktu luang untuk membuat kerajinan tangan seperti ini," katanya ketika itu.

Selain menyelenggarakan pelatihan, warga negara Singapura itu juga membangun mental dan kemampuan para wanita di Kabupaten Karimun dalam mengelola ekonomi keluarga. Karena itulah, pada hari Selasa, 2 Desember 2014 lalu, Noorliza Nurdin melantik enam Ketua PKK Tingkat Kecamatan di Lingkungan Pemkab Karimun.

Pada kesempatan itu, dia mengatakan, keberadaan gerakan PKK sangat penting dan dibutuhkan keluarga, karena mereka merupakan garda dan unit terdepan dalam menggerakkan dan atau memberdayakan kesejahteraan keluarga.

"Pelantikan pejabat eselon III memang telah dilakukan beberapa bulan lalu termasuk beberapa camat, namun pelantikan Ketua PKK di enam Kecamatan baru bisa kita lakukan hari ini. Semoga dapat menjalankan amanah yang diberikan," kata warga negara Singapura itu.

Keenam Kecamatan Ketua PKK yang dilantik warga negara Singapura itu berasal dari Kecamatan Meral, Meral Barat, Buru, Kundur, Kundur Barat dan Kundur Utara.

Kemudian, pada hari Rabu, 10 Desember 2014, warga negara Singapura itu juga menggelar lomba merangkak dan baby dance serta aksi peduli gizi dan seminar edukasi. Kegiatan itu digelar di Gedung Nasional Karimun.

Dalam kesempatan memeringati Hari Ibu ke-86 itu, Noorliza Nurdin mengatakan, seribu hari setelah kelahiran si buah hati merupakan periode keemasan. Periode dimana otak, otot dan tulang rangka anak mengalami perkembangan yang sangat cepat terutama saat ia berusia dua tahun.

"Otaknya sudah mencapai 80 persen dari otak orang dewasa, perkembangan selama periode emas ini menetukan kualitas hidup jangka pendek maupun jangka panjang seorang anak. Buah hati kita dapat saja mengalami kekurangan zat besi dan asam animo yang mengakibatkan penurunan kecepatan berpikir," kata warga negara Singapura itu.

Itulah sebagian dari berbagai sepak terjang warga negara negara Singapura yang memiliki peran penting di Provinsi Kepri itu, hingga hari ini.

Itulah hebatnya Indonesia...Merdeka!

Editor: Dardani