Terduga Teroris Batam Gigih, Akui Berkomunikasi dengan Teroris
Oleh : Hadli
Selasa | 16-08-2016 | 11:50 WIB
Penggeledehan-terduga-teroris.jpg

Tim Densus 88 Amankan Tiga Kantong Barang Bukti dari Rumah Terduga Teroris di Botania (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Keluarga Gigih Rahmat Dewa (GRD), terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror di Batam pada Jumat (5/8/2016) lalu, membeberkan pengakuannya dari balik jeruji besi Rutan Brimob Kelapa Dua, Depok.

Intan, kakak kandung Gigih mengatakan, Gigih mengakui pernah berkomunikasi dengan orang-orang yang diduga terlibat jaringan ISIS. Selain itu juga, Gigih mengakui bahwa dirinya menampung dua orang Uighur, teroris asal China.

"Katanya, menampung karena kasihan, jiwa sosial terhadap sesama manusia. Namun, Gigih mengaku tidak terlibat dalam jaringan radikal," ujarnya.

Pertemuan Intan dengan Gigih terjadi pada Jumat (12/8/2016) sekitar pukul 16.00 Wib. Polisi hanya memberikan kesempatan 10 menit dalam pertemuan keluarga tersebut di Rutan Brimob Kelapa Dua, Depok.

"Keadaannya sehat dan baik-baik aja. Di sana juga ada tiga orang yang ditahan bersama Gigih," kata dia.

Menurut Intan, kamera yang turut dijadikan barang bukti adalah barang rusak. Kamera itu juga bukan milik Gigih. Melainkan milik kakak laki-lakinya, Pungki. Sedangkan panah yang diamankan milik istri Gigih.

"Senjata-senjata yang diamankan itu, menjadi pertanyaan bagi kami. Sebab pak RW yang ikut dalam pengeledahan, baru sampai di sana saat polisi sudah lama memeriksa rumah itu (Rumah Gigih dan Rumah Eka-red)," ungkapnya.

Selain itu Intan mengungkapkan, mengenai pengajian Khatibah Gonggong Rebus (KGR) yang diikuti oleh adiknya karena dirasa Gigih, kelompok tersebut baik-baik saja dan tak ada masalah. "Iya sebut ke saya, mengikuti kelompok pengajian yang baik. Tak ada penyebaran paham radikal," ujar Intan.

Setelah mengikuti beberapa kali pengajian kelompok itu. Gigih, kata Intan, ditunjuk sebagai pemimpin kelompok. "Adik saya merasa ini hal yang baik dan amanah, makanya menerima. Sebab katanya tak ada yang aneh dalam kelompok tersebut," ucapnya.

Gigih juga mengungkapkan kepada Intan memiliki bukti, bahwa dirinya tak pernah melakukan tindakan radikal. "Gigih bilang ada bukti kalau tak bersalah. Saya semakin tidak percaya, ikannya aja mati dia nangis, apalagi apalagi rencana itu (pengeboman-red)," ujarnya mengakhiri.

Editor: Udin