Keluarga Terduga Teroris Batam Mengadu ke Komnas HAM
Oleh : Hadli
Kamis | 11-08-2016 | 12:50 WIB
bukti-laporan-ke-Komnas-HAM.jpg

Agus Purwanto, Kuasa hukum keluarga terduga teroris Batam, Gigih Rahmat Dewa (31), saat gelar jumpa pers di Morning Bakery Kepri Mall, Rabu (10/8/2016). (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Keluarga terduga pimpinan teroris Katibah Gigih Rahmat (KGR) Batam, Gigig Rahmat Dewa, menggelar jumpa pers di Morning Bakery pada Rabu (10/8/2016) sekitar pukul 16.10 WIB.

Melalui Kuasa Hukum keluarga Gigih Rahmat Dewa (31), Agus Purwanto mengatakan, pihaknya telah meminta perlindungan hukum ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas Ham).

"Laporan dibuat tanggal 9 Agustus kemarin. Komnas HAM berjanji akan mengawal kasus ini," kata dia sambil menunjukkan surat foto kopy tanda terima dengan nomor agenda 110844.

Menurut Agus, permintaan perlindungan ke Komnas HAM, dilakukan keluarga Gigih karena sejak penangkapan pada Jumat (5/8/2016) pagi, pihaknya belum juga mendapat kabar kondisi karyawan PT Sanipak di kawasan Batamindo, Mukakuning, tersebut.

"Kami tidak ingin kasus Suyono (terduga teroris yang tewas disiksa-red) terulang pada Gigih.  Tapi bukan berarti kami tidak mendukung penuh Kepolisian RI dalam pemberantasan teroris," kata dia.

Kesempatan keluarga untuk menemui Gigih belum diberikan kepolisian. Bahkan, kabar pemindahan lima terduga teroris dari Batam ke Jakarta, yang dilakukan Densus 88 Anti Teror pada Selasa (9/8/2016), hanya melalui sambungan telepon, malam sebelumnya.

"Kalau dari pemberitaan media, statusnya sudah tersangka. Tapi sampai saat ini kami belum mendapat surat penahanan termasuk penetapan Gigih sebagai tersangka," tutur dia.

Selain itu, Agus juga meminta agar polisi menyampaikan informasi yang sebenarnya kepada publik terkait operasi penangkapan yang dilakukan oleh Densus 88 pada Jumat lalu di Batam.

"Jadi tidak ada penyesatan informasi, seperti yang terjadi saat ini. Karena dari awal disebutkan akan meluncurkan roket, tetapi roket yang dimaksud seperti apa yang disampaikan polisi, belum terbukti," tutur dia.

Sebelumnya, Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian mengatakan, aktivitas terduga teroris KGR di Batam sudah dipantau Polisi sejak tahun 2014 silam. Aktivitas itu diantaranya pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Jawa Tengah pada pukul 07.45 WIB Selasa (5/7/2016) silam, pernah ke Batam, dan Gigih juga memfasilitasi terduga teroris asal Uighur.

Perkembangan lainnya, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Boy Rafli Amar, mengatakan Polri mendapatkan informasi rencana serangan roket ke Singapura oleh KGR di Batam melalui rekaman percakapan Gigih Rahmad Dewa dan Bahrun Naim di media sosial Facebook.

"Terkait pernyataan itu semua, kami pihak keluarga belum mengetahuinya. Karena sejauh ini kami belum berkesempatan bertemu dengan Gigih. Istrinya mengaku tidak ada yang mencurigakan dari tingkah lakunya," kata dia mengakhiri.

Editor: Udin