Maskapai Malaysia Promosikan Wisata Indonesia
Oleh : Roni Yudha Ginting
Rabu | 10-08-2016 | 12:50 WIB
promosikan-wisata-indonesia.jpg

Logo Wonderful Indonesia terpasang di salah satu badan pesawat Air Asia. (Dok. Air Asia)

BATAMTODAY.COM, Batam - Setelah menghadirkan livery "Wonderful Indonesia", di badan pesawat Maskapai Air Asia Airbus A330 seri 300 terdapat desain gambar­ di badan pesawatnya. Maskapai Malaysia Air Asia ini, terus membantu mempromosikan wisata di Indonesia.

Kali ini melalui kampanye pemasaran di wraping bus hingga driver content di media internal Air Asia. Kampanye tersebut akan segera dilakoni mulai pertengahan Agustus 2016.

“Nanti akan ada media gathering di Singapura. Media­media internal Air Asia, komunitas dan agen perjalanan akan bertemu 11 Agustus 2016. Semua akan membahas Wonderful Indonesia Promotion with Air Asia,” ujar I Gde Pitana, Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, dalam rilis yang diterima BATAMTODAY.COM, Selasa (9/8/2016).

Alasan Kementrian Pariwisata bekerja sama dengan Air Asia dalam mempromosikan wisata adalah karena maskapai tersebut termasuk yang paling banyak dicari konsumen.

“Selain itu, wilayah operasinya menjangkau 11 kota besar di Asia, itu jadi alasan utama,” tambahnya.

Bersama Air Asia, beberapa destinasi wisata di Indonesia akan "mejeng" di bus-bus maskapai dan juga dijabarkan dalam media internal Air Asia seperti Lepak Satu Korner, Night Owl Cinematic, Travel Yahoo Inspirasi dan Warna Radio.

Alasan lainnya, Air Asia juga punya kelompok penggemar yang cukup loyal di internet. “Situs mereka punya pageviews sangat tinggi. Kalau Wonderful Indonesia hadir di sana, dampaknya bisa sangat dahsyat. Kami ingin tren kunjungan wisatawan asing ke Indonesia terus meningkat,” ungkap Pitana.

Dari data BPS, jumlah kunjungan wisatawan asing periode Januari hingga Juni 2016 mencapai lebih dari 5,2 juta orang. Peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara terutama berasal dari Tiongkok dan Australia.

Kunjungan wisatawan Tiongkok naik menjadi 115,84 ribu, sementara Australia 113,67 ribu kunjungan. Tahun lalu, kunjungan dari kedua negara masing-­masing 98,26 ribu dan 102,21 ribu kunjungan.

Editor: Udin