Dana Teroris Masuk Batam Gunakan Jasa Western Union
Oleh : Hadli
Selasa | 09-08-2016 | 19:34 WIB
western-union-logo.jpg

Logo Western Union, jasa pengiriman uang yang digunakan oleh jaringan kelompok teroris di Batam. (Foto: Ist)

‌BATAMTODAY.COM, Batam - Aliran dana jaringan teroris Batam yang dipimpin Gigih Rahmad Dewa tidak hanya berasal dari anggota. Namun, aliran dana terbesar yang diperoleh kelompok teroris yang mengatasnamakan Katibah Gigih Rahmat (KGR) ini berasal dari Suriah.

Demikian diungkap Kapolda Kepri Brigjen Sam Budigusdian di Markas Polda Kepri, Batubesar, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Selasa (9/8/2016). "Uang itu dikirim melalui Western Union (WU). Ada beberapa kali yang diterima kelompok ini dari Suriah," ungkapnya. 

Aliran dana yang diperoleh tidak langsung diterima Gigih. Sebagai bendahara yang bekerja di bank aliran dana itu diterima Trio Syafrido (46), warga Komplek Masyeba No 5A, Tiban, Kecamatan Sekupang.

"Dia (Gigih) merupakan pimpinan kelompok, pelaku lainnya perakit senjata dan koordinator lapangan. Ada juga pegawai bank sebagai bendara kelompok KRD. Pegawai bank ini yang mengerti seluk beluk transaksi keuangan," tutur Sam.

Aliran dana yang diperoleh kuat dugaan dikirim Bahrum Naim yang terlebih dahulu berangkat ke Suriah bergabung dengan ISIS. Bahrum Naim juga yang memerintahkan kelompok ini untuk melakukan penyerangan ke Singapura dan Batam.

Namun pada saat para terduga pelaku teroris Batam itu ditangkap dari sejumlah lokasi di Batam dan dilakukan penggeledahan, perintah Bahrum Naim itu masih perencanaan. Kelompok ini masih memperkirakan diri menggunakan senjata.

Kapolda mengatakan, tugas dari jaringan yang ada di Batam memang untuk merekrut dan memfasilitsi anggota untuk berangkat ke Suriyah bergabung dengan ISIS makanya ada lokasi latihan menggunakan senjata atau untuk melakukan aksi pada target yang telah ditetapkan sesuai perintah Bahrum Naim.

"Mereka memfasilitasi dan mempersiapkan rekrutmen untuk dikirim ke Suriyah. Sehingga disana sudah siap. Termasuk memfasilitasi Dwi Djoko Wiwoho ke Suriyah," kata dia.

Editor: Dardani