Pesona Terduga Pimpinan Jaringan Teroris di Mata Wanita

Alamak, Diam-diam Banyak Karyawati yang Mengagumi Gigih

BATAMTODAY.COM, Batam - Gigih Rahmat Dewa, salah satu terduga pimpinan teroris di Batam, yang ditangkap Tim Densus 88, Jumat (5/8/2016), ternyata dikagumi banyak wanita. Itu terungkap berdasarkan pengakuan sesama karyawan di PT Sanipak, Batamindo, Mukakuning, tempat Gigih bekerja.

Uni (bukan nama sebenarnya) mengungkapkan, di mata para karyawati di PT Sanipak, Gigih termasuk lelaki yang menarik dan punya pesona tersendiri. Sosok Gigih dianggap lelaki maskulin dan memikat pandangan kaum hawa.

"Banyak teman-teman cewek yang kagum kalau melihat dia. Pokoknya kalau lihat dia itu adem rasanya. Intinya ada rasa mengagumi begitu," ungkap Uni kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (8/8/2016) malam.

Uni menuturkan, ia belum pernah berbincang-bincang secara langsung dengan Gigih. Akan tetapi, sering melihatnya ketika waktu break atau waktu shalat tiba.

"Sering berpapasan begitu kalau waktu shalat. Paling dia senyum kalau disapa. Dia kan kerja di bagian office, lantai atas. Kalau kami kerja di bagian bawah," tuturnya.

Lanjut Uni, dengan paras wajahnya yang tampan menawan dan selalu menebar senyum, membuat perempuan pekerja pabrik plastik tersebut menggila. Bahkan ada beberapa wanita sesama karyawan yang ketika disapa secara langsung oleh Gigih merasa berbangga hati.

"Dia ganteng, tinggi, alim dia rajin shalat. Wanita mana yang gak suka, walaupun dia udah punya istri. Banyak temen-teman yang suka sama dia," kata Uni.

• Baca: Beginilah Suasana Rumah Terduga Teroris Gigih Rahmat Pasca Digeledah Densus 88

Sayang, kekaguman itu berubah 180 derajat tatkala mengetahui pujaan hati itu di tangkap Tim antiteror atas keterlibatan dalam masalah terorisme. Pekerja yang rata-rata masih berumur 20-an tahun ini kontan saja kecewa. Mereka tak menyangka, si ganteng itu ternyata seorang teroris bahkan menjabat sebagai pimpinan.

"Semuanya heran gak nyangka saja ternyata teroris. Abang ganteng itu ternyata teroris, kecewa," sahut salah satu teman Uni.

Editor: Dardani

---