Menguak Teka-teki Pembunuhan Lia Arzalina
Oleh : Hadli
Sabtu | 30-07-2016 | 15:32 WIB
kerangka-wanita-punggur.jpg

Jasad Lia Arzalina saat tiba di RS Bhayangkara, Batam. (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Polisi hingga saat ini masih terus melakukan penyelidikan terhadap kematian Lia Arzalina (21), mahasiswi semester V Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ibnu Sina, Batam, yang penuh misteri.

Ditemukan oleh warga dengan kondisi tinggal kerangka di kawasan hutan Bumi Perkemahan Raja Ali Kelana Punggur, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, pada Rabu (27/7/2016) pagi sekitar pukul 09.00 Wib, setelah dilaporkang hilang pada 3 Juli 2016.

Tapi siapa pelakunya yang tega melakukan tindakan keji pada dari dua bersaudara, yang dikabarkan tengah berbadan dua, itu masih misteri. "Masih dilakukan penyelidikan. Kasus ini ditangani langsung Polresta Barelang," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri Kombes Pol Eko Puji Nugroho kepada media ini, Jumat (29/7/2016) petang.

Ada sebuah catatan penting dalam kematian Lia. Kerabat satu kampungnya berinisial Ag mengabarkan kepada BATAMTODAY.COM bahwa setelah dilaporkan hilang ke Polsek Sagulung. Ia sempat berkomunikasi dengan Lia pada tanggal 7 Juli melalui melalui jejaring Facebook Messenger.

Walaupun tidak ada balasan, tapi sedikit melegakan saat itu karena pesan yang mengabarkan seluruh keluarga menunggu kepulangan Lia terkirim. Pada tanggal 18 Juli, Ag kembali memberikan kabar kondisi ibunya yang terus menangis memikirkan pahitnya kehidupan setelah ditinggal sang suami akibat kecelakaan saat mencari keberadaan Lia, satu hari setelah dirinya dikabarkan hilang.

Dalam pesan itu, ia meminta Lia untuk memberitahukan keberadaannya agar bisa secepatnya dijemput karena ibunya terus menangis. Dan ia pun memberikan nomor HP agar Lia segera menghubungi.

Balasan tak kunjung diterima Ag. Tapi, kata dia, di sela-sela melihat kondisi jasad Lia di Rumah Sakit Bhayangkara Batam Polda Kepri di Batubesar, Kecamatan Nongsa, Rabu (27/7/2016) sore, terpantau bahwa Facebook messenger Lia ada yang mengakses dan melihatnya. "Tidak sangka akhirnya begini," kata dia.

Orang terkasih yang dinanti tak juga kunjung menghampiri. Kabar duka yang datang dari polisi menyesakkan luka kepergian Lia tuk selamanya. Tak terbayangkan oleh keluarga akan sebengis itu pelaku mencabut nyawa anaknya. Apakah nyawa Lia patut tuk dicabut, apa salah dan dosanya hingga harus disiksa sedemikian rupa. Siapakah pelakunya?

Satu unit handphone milik Lia juga tak ditemukan. Di dalam tas yang ditemukan hanya berisikan KTP dan sebuah ponsel. Polisi masih mencari dan memecahkan semua pertanyaan yang ada dalam benak masyarakat Batam. "Bantu informasi, sekecil apapun sangat berharga untuk dilakukan perkembangan dan doanya agar tabir ini segera terungkap," kata Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Memo Ardian.

Editor: Dodo