Indonesia Pasar Narkotika Terbesar di Asean
Oleh : Hadli
Rabu | 20-07-2016 | 17:34 WIB
buwas-bnn-batam2.jpg

Kepala BNN Komjen Budi Waseso memberikan keterangan mengenai pertemuan negara-negara Asean SITF (Seaport Interdiction Task Force) di Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso (Buwas) mengatakan, Indonesia adalah pangsa pasar narkotika tersebar di Asean yang disuplay dari negara tetangga melalui Malaysia. 

 

"Untuk narkotika jenis sabu yang masuk ke negara kita dari negara tetangga berasal dari Guan Zhou Cina," ujarnya dalam konfrensi pers pembahasan Asean Airport Interdiction Taks Force (AAITF) di Turi Beach, Kota Batam, Rabu (20/7/2016).

Permintaan yang tinggi, kata Buwas, dijadikan target oleh jaringan internasional untuk mengedarkan narkotika di Indonesia yang didominasi masuk melalui jalur laut.

Buwas memaparkan, catatan tahun sepanjang tahun 2015 sebanyak enam ton sabu berhasil diamankan. Prediksinya 30 ton berhasil lolos dan berhasil diedarkan kepada masyarakat hingga pelosok negeri. Akbatnya, dalam satu hari ada sebanyak 41 sampai 50 orang meninggal karena narkoba.

Buwas juga menambahkan, berdasarkan hasil penelusuran BNN ada sekitar 72 jaringan Narkotika Internasional yang menyeludupkan dan mengedarkan narkotika di Indonesia. Jaringan ini, menurutnya, tidak
mengenal satu jaringan dengan jaringan lainnya.

"Dalam satu tahun puluhan triliun masyarakat membeli untuk mengomsusi narkoba. Berdasarkan pengungkapan yang kita lakukan, ada satu jaringan yang mendapat keuntungan sebesar Rp3,6 triliun. Kalau kita ratakan aja satu jaringan mendapat keuntungan Rp 1 triliun maka Rp 72 trilun uang yang mengalir untuk pasar narkoba," terangnya.

Jaringan narkoba ini menyeludupkan narkoba selalu dengan pola yang berubah-rubah. Bahkan, kata Buas tidak terduga penyeludupan narkoba melalui pelabuhan resmi. Sabu sebanyak 40 kg itu diamankan bersama Bea dan Cukai yang impor dengan cara memasukkan barang haram itu di dalam besi pipa yang tebal.

"Jaringan narkotika memanfaatkan masyarakat jaringan bawah, karen itu yang gampang dipengaruhi. Pertama dengan cara membuat ketergantungan narkoba. Setelah ketergantungan baru dijerat dengan mengedarkan narkoba itu, apalagi ditambah bonus barang atau uang," terangnya.

Buwas juga menjelaskan, saat ini ada sebanyak tonan narkoba yang sudah masuk ke Indonesia. Narkotika itu, tambhanya masih disimpan jaringan narkotika. Ada pembeli barulah barang haram itu dikeluarkan.

"Ini yang masih kita telusuri. Butuh kerja keras untuk mengungkapnya.
Untuk itu, tidak hanya peran dari negara. Peran penting dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk bersinegri bersama aparat terkait yang turut dilibatkan dalam pemberantasan narkoba," ujarnya.

‎Baca Juga: Dimotori BNN, Negara ASEAN Kumpul di Batam Bahas Pemberantasan Narkotika

‎Indonesia bersama negara-negara Asean melakukan pertemuan membahas teknik pemebarantasan penyeludupan narkotika melalui transportasi laut di Turi Beach Batam dengan tema Asean AITF‎. Dimotori BNN langkah yang diambil seluruh negara di Asean adaah salingbekerja sama untuk menyetop masuknya narkotika.

Editor: Dardani