Orangtua Siswa Pertanyakan Sistim MPLS di SMK Negeri 5 Batam
Oleh : Harun al Rasyid
Selasa | 19-07-2016 | 14:58 WIB
mpls_smk_5_batam.jpg

 

BATAMTODAY.COM, Batam - Pelaksanaan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5, Batam menuai tanda tanya. Pasalnya, MPLS ini tak ubahnya seperti Masa Orientasi Siswa (MOS) baru yang biasa dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Indah (bukan nama sebenarnya) mempertanyakan kebijakan sekolah yang melakukan PLS tanpa menghiraukan anjuran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) omor 18 Tahun 2016. Dalam aturan tersebut, pelaksanaan MOS sudah diubah menjadi PLS dengan aturan yang lebih simple dan mendidik.

"Ini sama saja dengan MOS, anak-anak di siksa juga. Di suruh ini dan itu, masih bawa atribut macam-macam. Apa yang berbeda?," ujar Indah mempertanyakan pelaksanaan PLS di SMKN 5, Batam Selasa (19/7/2016).

Para orangtua siswa ini jelas saja bingung dan mempertanyakan PLS ini. Menurut mereka seharusnya siswa diberikan pengenalan tentang lingkungan sekolah berupa, pengenalan jurusan masing-masing, dunia luar sekolah yang berhubungan dengan jurusan siswa dan pengenalan lainnya.

"Harusnya berupa materi pembelajaran. Atau hal-hal lain yang berkenaan dengan sekolah dan jurusan. Bukan disuruh baris terus dibentak-bentak seperti itu," ujarnya lagi.

Senada dengan Indah, Andreas warga lainnya juga mengeluh kegiatan pengenalan siswa baru ini. Dikatakannya, beberapa hari lalu ia di buat pusing mencari atribut dan perlengkapan yang harus di sediakan untuk di bawa ke sekolah. "Harus bawa kertas warna kuning, slayer untuk tutup mata, mi instan, tali, celana training warna harus hitam garis samping. Macam-macam peraturannya," kata Andreas.

Sementara itu, kepala SMKN 5, Agus Syahrir belum bisa dikonfirmasi. Beberapa kali BATAMTODAY.COM mencoba menghubungi nomor handphonenya selalu di luar jangkauan alias tidak aktif.

Di lain pihak, panitia pelaksanaan PLS yang melibatkan sejumlah guru dan siswa senior, enggan berkomentar. Malah balik menghardik para wartawan yang berusaha meliput pelaksanaan kegiatan ini.

Mereka melarang wartawan untuk mengambil gambar dengan alasan harus melalui izin dari kepala SMKN 5 Batam Agus Syahrir. "Jangan diliput, harus ada izin dulu. Mana surat izin kalian," kata Enda, salah satu guru wanita di sedang mengawasi kegiatan PLS di SMKN 5 Batam.

Editor: Dodo