Overload, Lion Air Tinggal Bagasi Penumpang di Yogyakarta
Oleh : Hadli
Jum'at | 15-07-2016 | 08:36 WIB
lionairdinadim.jpg

Pesawat Lion Air mendarat di Bandara Hang Nadim Batam. (Foto: Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak 500 kg bagasi milik penumpang pesawat Lion Air JT 277 Y rute Yogyakarta-Batam terpaksa ditinggakan maskapai Lion Air di Bandara Internasional Adisutjipto karena melebihi kapasitas (overload).

 

Ratusan kilo barang bawaan tersebut merupakan milik 41 penumpang yang hendak menuju Batam dari Yogyakarta, Kamis (14/7/2016) pukul 12.55 Wib siang usai mudik Lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah.

Aini, salah satu penumpang Lion Air dari Yogyakarta yang bagasinya turut ditinggal mengatakan, petugas Lion di Yogyakarta menjelaskan bahwa bagasi penumpang tidak bisa dimuat semua karena ada masalah teknis.

"Sudah-sudah, kami sudah buat laporan saat tiba di Bandara Hang Nadim Batam," katanya, Kamis (14/7/2016).

Menurut petugas, tambahnya, barang penumpang yang diturunkan dari bagasi akan diangkut dengan pesawat Lion ke Jakarta dulu sebelum dibawa ke Batam. Dan diperkirakan, penumpang dipersilahkan untuk mengambil barang bawaannya di Hang Nadim pada malam hari.

Disrtrik Manager Lion Air Batam, M Zaini Bire membenarkan sebanyak 41 bagasi penumpang Lion Air ditinggal Di Yogyakarta yang akan tiba di Batam pada pukul 18.20 WIB.

"Tadi sudah didrop dari Jakarta dan sudah kami data identitas masing-masing penumpang yang bagasinya terpaksa ditinggalkan," ujarnya.

Ia mengatakan, sebagian penumpang yang barang bawaannya ada yang bersedia mengambil sendiri di Bandara dan ada juga yang minta diantarkan sesuai alamat yang diberikan.

Bire menjelaskan, pengurangan bagasiterpaksa dilakukan karena tempratur di wilayah Yogyakarta siang itu sangat panas, sehingga beban yang di miliki pesawat terpaksa harus di kurangi.

"Saat pesawat melakukan take off ada standart MTOW (maksimum take off weight), dan tadi suhu di Bandara Yogyakarta mencapai 33 derajat, untuk keamanan penerbangan makanya kita kurangi beban 500 Kg," terangnya.

Editor: Dardani