Melaju Ugal-ugalan dan Jalanan Rusak Parah

Warga Keluhkan Aktivitas Truk Pengangkut Tanah Reklamasi di dekat Ocarina
Oleh : Romi Chandra
Senin | 27-06-2016 | 15:50 WIB
jalan-regata.jpg

Ruas jalan di arah menuju Ocarina Batam Centre yang hancur akibat dilalui kendaraan dengan tonase melebihi muatan. (Foto: Romi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Aksi para sopir truk pengangkut tanah untuk penimbunan laut (reklamasi) di sepanjang pantai menuju tempat wisata Ocarina, dikeluhkan oleh warga maupun pengendara. Pasalnya, selain merusak jalan, para sopir juga melaju ugal-ugalan tanpa mempedulikan pengguna jalan lainnya.

Seperti yang diakui Tamrin, salah satu warga yang tiggal di sekitar Ocarina. Ia mengaku sejak aktivitas reklamasi itu berlangsung, ia dan warga lainnya mulai kesulitan jika akan pergi keluar rumah mengendarai sepeda motor.

Hal itu diakibatkan debu yang beterbangan saat truk tersebut melaju. Selain itu, ia bersama warga lain juga tidak bisa melaju cepat memotong truk, dikarenakan banyak jalan yang telah rusak akibat dilalui truk yang bermuatan berat.

"Terus terang, banyak ruginya kami ada proses reklamai demi kepentingan pengusaha ini. Apalagi mereka beraktivitas malam hari. Saya sering sesak nafas karena debu yang beterbangan," terangnya.

Ia juga menyayangkan belum adanya tindakan tegas dari pemerintah maupun pihak terkait dalam mengatasi hal ini. "Mana ada aktivitas reklamasi berhenti sesuai larangan dari Wali Kota Batam. Coba lihat di malam hari, aktivitas terus dilakukan," paparnya.

Ditambahkan, ia bersama warga lainnya tidak akan mempermasalahkan jika truk ini bisa mematuhi aturan dan menjaga ketertiban dalam melaju.

"Yang membuat kami resah, mereka melaju ugal-ugalan, tanpa memikirkan keselamatan pengendara lain. Buktinya semalam seudah menewaskan satu orang. Selain itu, mereka juga harus paham, dengan melaju kencang, otomatis debu akan beterbangan. Selain menyebabkan penyakit, debu yang ditimbulkan juga sangat tebal sehingga kita tidak bisa melihat ke depan. Dikhawatirkan ini juga menyebabkan kecelakaan," cemasnya.

Dengan kata lain, ia berharap pemerintah dan aparat terkait bisa menertibkan para truk tersebut. "Mereka leluasa beraktivitas malam hari karena tidak ada petugas yang mengawasi. Coba ada polisi setiap malam di sana, pasti mereka akan tertib," pungkasnya.

Editor: Dodo