Ada Indikasi Kecurangan

LSM Batam Monitoring Pertanyakan Hasil PPDB di SMA Negeri 5 Batam
Oleh : Harun al Rasyid
Senin | 27-06-2016 | 15:26 WIB
nampat-sam-5_-1.jpg

BATAMTODAY.COM, Batam - Direktur Eksklusif Batam Monitoring, Nampat Silangit mempertanyakan hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5, Sagulung, Batam. Pasalnya, sesuai data yang dipampang di papan pengumuman sekolah pada Sabtu (25/6/2016) lalu masih ada kejanggalan.

Kejanggalan ini berupa daftar penerimaan siswa baru jalur bina lingkungan, prestasi dan keluarga tidak mampu sebanyak 164 orang. Nampat mempertanyakan mengapa tidak dicantumkan nomor pendaftaran, alamat, asal sekolah dan nilai. Padahal, seharusnya ada transparansi data sehingga ada kejelasan dan tidak memantik kecurigaan wali murid lain.

"Ini cuma namanya saja, asal sekolah tidak ada. Harusnya seperti data penerimaan jalur regular online yang lengkap," kata Nampat sambil membandingkan hasil penerimaan daftar reguler dan jalur lain di SMAN 5 Batam, Senin (27/6/2016).

Selain ini, Nampat juga mempertanyakan dari mana asal data jumlah 164 orang yang dinyatakan diterima. Padahal, menurutnya hanya 20 persen kuota yang di sediakan untuk jalur bina lingkungan, prestasi dan keluarga tak mampu. "164 orang itu di ambil dari mana? Kalau 20 persen dari jumlah keseluruhan daya tampung, bagaimana bisa sampai segitu," ungkapnya.

Berdasarkan data yang diperoleh BATAMTODAY.COM, beberapa waktu lalu, Humas SMAN 5, Sarimin mengatakan, sesuai instruksi Dinas Pendidikan Kota Batam, pihaknya hanya akan menerima sebanyak 320 siswa baru.

Kuota siswa baru ini sesuai dengan ruangan kelas yang tersedia yaitu 8 lokal. Sehingga, nantinya para pendaftar ini akan di seleksi lagi sesuai dengan persyaratan yang di tetapkan sekolah. "Persyaratan nilai minimum tahun lalu 7.9, tahun ini tetap seperti itu. Tetap kita seleksi lagi jadi nanti satu kelas isinya 40 siswa," ujarnya.

Menanggapi hal ini, Nampat juga mencurigai indikasi kecurangan yang dilakukan pihak SMA Negeri 5 Batam. "Kalau yang diterima hanya 320 berarti 20 persen dari angka ini sekitar 60an. Padahal di sini jelas 164, berarti 50 persen pembagiannya. Ini kan aneh, tetap kita usut," kata Nampat seraya mengancam akan mengusut tuntas dugaan kecurangan ini.

Sebelumnya, Nampat juga menyoroti biaya pendaftaran ulang siswa yang lolos daftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 5 Batam melalui rekening kepala sekolah, Karyati.

Menurutnya, ada indikasi kecurangan yang hendak dilakukan kepala SMAN 5, Karyati. "Kalau bayar harus lewat rekening kepala sekolah jelas dipertanyakan. Ada apa? Ini ada indikasi kecurangan," kata Nampat.

Ia mempertanyakan kebijakan kepala sekolah dengan menyodorkan nomor rekening untuk ditransfer uang pendaftaran. Padahal, menurut pandangan Nampat, seharusnya tidak melalui rekening kepala sekolah tetapi harus melalui rekening sekolah. "Ini kan tidak transparan. Ada rekening sekolah, kenapa harus pakai punya kepala sekolah. Ada apa," kata Nampat lagi-lagi dengan pertanyaan yang sama.

Editor: Dodo