Warga Tuding Pembangunan Kawasan Bintang Industri Tanjunguncang Sebabkan Banjir
Oleh : Harun al Rasyid
Jum'at | 24-06-2016 | 16:46 WIB
proyek-bintang.jpg

Proyek pengembangan kawasan Bintang Industri di Batuaji yang dituding warga menjadi penyebab banjir. (Foto: Harun al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pengembangan kawasan PT Bintang Industri, Tanjunguncang, Batuaji, Batam menuai protes dari warga sekitar. Sebab, sejak pelebaran pembangunan kawasan ini, sering kali menyebabkan banjir hingga memutus alur jalan dan menggenangi rumah-rumah warga.

Pembangunan kawasan yang rencananya dijadikan gudang dan tambahan gedung lainnya ini dinilai warga tidak mengindahkan lingkungan sekitar. Seperti memperhatikan drainase sebagai aliran air atau pembuatan gorong-gorong untuk mencegah terjadinya banjir. Padahal, tingginya letak pelebaran kawasan itu seharusnya dibarengi dengan memperhatikan posisi rumah warga dan lingkungan sekitar.

"Gara-gara pembangunan kawasan itu (Bintang Industri, red) kita yang kena imbasnya, banjir terus di sini. Harusnya ada gorong-gorong atau buat parit biar tidak banjir," kata Ridwan salah satu warga sekitar kepada BATAMTODAY.COM, Jumat (24/6/2016).

Menurut dia, dampak yang terjadi akibat kelalaian pihak Bintang Industri ini sangat pahit dirasakan warga. Setiap musim hujan tiba, selain daerah sekitar, jalan alternatif menuju ke Kecamatan Sekupang selalu digenangi banjir setinggi lutut orang dewasa. Mirisnya, aliran air ini membawa serta gumpalan-gumpalan tanah merah yang berasal dari pelebaraan pembangunan kawasan industri itu.

"Jalan di sini tetap rusak dan malah makin parah karena sering terendam banjir. Di sini dulunya ada got, cuman itu tadi banjirnya bawa tanah ke sini menumpuk makanya hilang got itu," terangnya.

Seorang pedagang di sekitar lokasi banjir, Sumiati menambahkan, lebih parah lagi sering kali jalan Marina City ini terputus dikarenakan para pengendara tak berani menerjang banjir. Alhasil, kebanyakan pengendara memilih memutar haluan melewati jalan Sei Temiang bila hendak ke kecamatan tersebut. "Kalau sudah banjir mana ada yang mau lewat, paling milih lewat Marina. Banyak yang lewat dan akhirnya mogok kemdaraanya," ujarnya.

Sumiati juga mengeluhkan dampak pembangunan oleh pihak Bintang Industri yang dinilainya menyusahkan para pedagang. Selain banjir yang membawa gumpalan tanah masuk ke rumahnya, setiap kali banjir, dagangannya jadi sepi. "Kalau banjir terpaksa kita tutup, orang di sini banjir semuanya," ungkap Sumiati.

Benar saja, berdasarkan pantauan BATAMTODAY.COM, area bakal tambahan pembangunan kawasan yang berada di belakang pagar Bintang Industri itu tidak memiliki drainase maupun gorong-gorong. Area sekitar 4 hektar lebih ini di biarkan kosong melompom setelah pemerataan tanah beberapa waktu lalu.

Sebagian kawasan baru ini sudah berdiri 2 deret bangunan gudang siap pakai. Dibangian depan bangunan ini hanya ada perut kecil, namun sayang tidak ditemukan jalur pembuangan air ketika hujan turun.

Hingga saat ini, pewarta masih belum mendapatkan keterangan lebih lanjut terkait tanggapan atas keluhan masyarakat sekitar. "Bosnya lagi keluar, kalau abang mau bertemu nanti saja," kata salah satu sekuriti PT Bintang Industri singkat.

Editor: Dodo