Warga Batuaji Keluhkan Proyek Pipa ATB yang Mangkrak 5 Bulan
Oleh : Harun al Rasyid
Kamis | 23-06-2016 | 14:10 WIB
galian-atb-genta.jpg

Proyek galian pipa ATB di Lapangan Genta Batuaji yang mangkrak. (Foto: Harun al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Proyek saluran pipa Adya Tirta Batam (ATB) di lapangan Genta 1, RW 06 Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji, Batam dikeluhkan warga. Pasalnya, penambahan saluran pipa yang sudah berjalan sejak 5 bulan lalu itu tak kunjung terselesaikan alias mangkrak.

Pantauan di BATAMTODAY.COM di lokasi, bekas galian sedalam kurang lebih 5 meter dibiarkan menganga. Di bagian dalam galian ini terdapat saluran pipa ATB yang di bor menembus ke seberang jalan. Tak jauh dari lokasi terdapat sebuah alat berat jenis backhoe yang digunakan untuk menggali lubang tersebut.

Menurut Ferry (40) warga sekitar, sejak aktivitas penggalian pipa 5 bulan lalu, masih belum juga dilanjutkan sampai sekarang. Alat berat dan bekas galian dibiarkan saja terbengkalai di lapangan tersebut. "Sudah lama sekali penggalian ini tapi gak selesai-selesai. Kita mau gunakan lapangan ini jadi susah," kata Ferry kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (23/6/2016).

Padahal kata Ferry, lapangan itu bakal dijadikan tempat pelaksanaan salat Idul Fitri mendatang. Bilamana tidak dilanjutkan pembuatannya, maka akan menyulitkan warga yang hendak melaksanakan salat Ied. Apalagi di tempat ini juga terdapat fasilitas umum (fasum) seperti lapangan sepak bola, lapangan volly yang dijadikan tempat olahraga.

"Dari tahun ke tahun kita salat Ied-nya di sana jadi seharusnya sudah selesai dibuat. Sekarang malah mangkrak, warga kesulitan apalagi, tempat ini juga buat fasum, yang sering digunakan warga," ungkapnya.

Terpisah, ketua RW 06 Genta 1, Edi Purwanto menuturkan, sebelumnya bersama seluruh perangkat RW mulai dari RW 04, 05, 06 dan 07 serta tokoh masyarakat sekitar berembug mengenai permasalahan ini. Lalu mereka sepakat untuk menyurati ke pihak ATB. Sayangnya sampai sekarang masih belum ada tanggapan dari pihak yang dimaksud.

"ATB belum ada tanggapan, dari awal juga tidak ada komunikasi mau gali di situ. Surat ke kita juga tidak ada. Sudah begitu ini tidak lagi diteruskan malah dibiarkan, yang susah warga di sini," kata Edi saat di jumpai pewarta di rumahnya.

Lanjut Edi, informasi terakhir yang ia peroleh, alat bor pemasangan pipa baru masih kurang sehingga masih di datangkan dari Singapura. Kendati demikian, ia berharap jika belum ada aktivitas lanjutan, untuk sementara lubang tersebut bisa ditutup kembali. Agar lapangan tersebut bisa digunakan warga untuk melaksanakan salat Idul Fitri.

"Penduduk di sini 15 ribu, akan kesulitan kalau salat di masjid. Kalau bisa ditutup dulu, nanti baru dilanjutkan lagi," harapnya.

Editor: Dodo