Kacab Pelni Batam Sebut Pelabuhan Beton Sekupang Sarang Penyelundup

Pelni Lebih Bagus di Pelabuhan Batuampar daripada Pelabuhan Beton Sekupang
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 20-06-2016 | 20:05 WIB
Ending.jpg

Kepala Cabang Pelni Batam Ending (Foto: Irwan HIrzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Batam sangat berkeinginan pindah dari Pelabuhan Beton Sekupang (PBS) ke Batuampar.

Bukan hanya ruang tunggu dan keberangkat yang sudah tidak layak lagi untuk dihuni,bahkan lebih kepada banyaknya barang-barang ilegal yang masuk dan keluar dengan bebas.

"Lebih bagus Pelni di Batuampar, di Beton Sekupang banyak penyelundup. Diatur susah, banyak melawan," kata Kepala Cabang Pelni Batam Ending, Senin (20/06/2016).

Disamping itu, Pelabuhan Batuampar dari segi keamanannya sangat ketat dibanding Beton, Sekupang. Sebab  menurut Ending, hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk ke Pelabuhan tersebut.

"Di sana ketat keamanan, dari pintu masuk sudah ada anggota Angkatan Laut dan Marinir. Jadi tindakan penyelundupan bisa diberantas. Kalau di Beton tidak bisa dibilangin," katanya.

Dari kesepakatan rapat sistem yang nantinya digunakan saat sudah pindah, hanya penumpang yang memiliki tiket saja yang boleh masuk ke dalam ruang tunggu penumpang.

Bahkan orang yang tidak mempunyai keperluan ataupun keluarga yang mengantar. Hanya bisa sampai diruang tunggu penumpang atau terminal, tepat dekat pintu masuk Pelabuhan Batuampar.

Dari terminal, para penumpang bisa berjalan menuju dermaga Selatan Batuampar dengan menggunakan bus yang sudah disediakan PT Pelni Cabang Batam. Mengingat jarak tempuh dari terminal ke dermaga kapal sangat jauh.

"Jadi yang naik bus itu penumpang yang memiliki tiket. Kalau penumpang gelap apalagi dengan membawa barang selundupan tidak akan bisa masuk," ujarnya.

Disinggung apakah Batuampar sudah layak jadi tempat sandarnya KM Kelud, meskipun pelabuhan tersebut diperuntukan untuk bongkar muat barang, menurutnya sangat layak dijadikan terminal penumpang dibanding pelabuhan yang ada saat ini. Tapi fasilitas ruang tunggu penumpang harus ditingkatkan kembali.

"Sangat jauh perbedaanya dengan Beton. Di sana hanya belum ada pendingin AC atau kipas angin," tuturnya.

Disamping itu ia juga berharap, ketika KM Kelud sandar atau beroperasi selama 3-4 jam. Bongkar muat barang dipelabuhan tersebut harus dihentikan sampai oprasi berjalan.

"Memang kalau penumpang belum di atas kapal, itu bukan tanggung jawap kami. Tapi kami mau ketika KM Kelud sampai di dermaga untuk mengangkut penumpang, bongkar muat barang harus di stop dulu 3-4 jam guna menjaga dan keamanan para penumpang," pungkasnya.

Editor: Udin