Inilah Lokasi Penukaran Uang untuk Lebaran di Batam, Simak!
Oleh : Harun Al Rasyid
Minggu | 19-06-2016 | 10:58 WIB
uang.jpg

Ilustrasi

BATAMTODAY.COM, Batam - Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau (Kepri) menyiapkan tiga lokasi penukaran uang pecahan di Batam untuk kebutuhan masyarakat selama Lebaran tahun ini, yakni Pasar Botania, Legenda Malaka dan Batam Centre. Di lokasi tersebut akan disediakan sembilan loket hasil kerjasama antara BI Kepri dengan sejumlah bank swasta nasional.

 

 

"Kami ingin memudahkan masyarakat untuk menukarkan uang guna memenuhi kebutuhan tradisi pemberian angpao dengan uang baru saat Lebaran Idul Fitri. Jadi di Botania ada empat dan Mega Legenda lima loket," kata Manager Unit Operasional Kas BI Kepri, Djainul Arifin di Pasar Botania Batam, Sabtu (18/6/2016).

Total uang tunai yang dibawa oleh Bank Indonesia, Bank Cimb Niaga, Bank Muamalat dan Bank BRI adalah pecahan nominal Rp20 ribu, Rp10 ribu, Rp5 ribu, dan Rp2 ribu.

Kegiatan tersebut, juga merupakan wujud kepedulian bank-bank yang ada di Batam khususnya untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat.

Sebelum ada kegiatan tersebut, setiap menjelang Lebaran antrean masyarakat untuk menukarkan uang baru dengan nominal kecil pada Kantor BI Kepri di Batam sangat panjang.

"Jadi bank turun langsung ke masyarakat pada hari libur seperti ini. Masyarakat tidak perlu repot-repot mendatangi bank pada hari-hari kerja," katanya.

Dengan pelayanan pada hari libur, maka masyarakat tidak perlu menyisihkan waktu khusus pada jam kerja untuk datang ke bank dan antre untuk menukarkan uang.

"Selain hari ini (Sabtu), pada 25 Juni nanti kami juga akan membuka layanan serupa pada sejumlah wilayah lain di Kota Batam," kata Arifin.

Sementara itu, BI Kepri mempersiapkan uang kartal dan uang logam dengan berbagai pecahan dengan total Rp6,2 triliun. Jumlah itu relatif lebih besar dari perkiraan kebutuhan masyarakat Kepri.

BI memperkirakan kebutuhan uang tunai saat bulan puasa 2016 mencapai Rp2,8 triliun atau meningkat 33 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak Rp2,1 triliun.

Editor: Surya