Pimpinan Lama dan Baru BP Batam, Wajib Saling Mendukung
Oleh : Opini
Sabtu | 18-06-2016 | 18:00 WIB
ampuansitumeang.jpg

Oleh Ampuan Situmeang

Pergantian pimpinan dalam suatu instiusi atau badan di lingkungan pemerintahan dalam ilmu dan praktek pemerintahan adalah sesuatu yang rutin. Namun, mengapa setelah sekarang muncul ke permukaan adanya perlakuan sewenang-wenang dan atau diperlakukan tidak hormat padahal diberhentikan dengan hormat para pimpinan BP Batam yang lama.

Apakah pimpinan yang baru tidak mengajak sinergi, atau apa yang sedang terjadi? Tentu semua ketertutupan ini sifatnya internal, dan dapat dimusyawarahkan dengan kekeluargaan.

Namun, rupanya yang terjadi dengan proses peralihan pimpinan BP Batam berbeda. Makanya sampai muncul kepermukaan dan curhat ketidak adilan yang dialami oleh pimpinan BP Batam yang lama "sebagian". Disebut "sebagian", karena sebagian lagi nyaman-nyaman saja itu, mungkin, atau memang terjadi diskriminasi perlakuan.

Agar publik tidak bertanya-tanya, perlu memang ada sinergitas di antara pimpinan lama dan baru dalam proses transisi ini. Ada perlu ajakan, perlakuan dengan hormat, agar tidak ada pihak-pihak yang mencoba menunggangi ketidakharmonisan di antara pimpinan yang lama dengan yang baru. Saling menghargailah.

Persoalan di internal BP Batam masih terlalu banyak yang harus dibenahi, tampa harus menimbulkan ekses yang dapat mengurangi kredibilitas BP Batam, yang seharusnya baik dan legitimasi juga kuat.

Sebagai praktisi yang pernah meneliti berbagai pelemahan yang terjadi di kelembagaan DK dan BP Batam, menyarankan supaya internal BP Batam tetap solid dan saling menghargai, tidak saling mengedepankan kelemahan dengan memegang kartu masalah masing-masing.

Kita berharap, masalah yang sempat muncul ini tidak sempat dimasuki kepentingan lain, yang dapat merongrong kewibawaannya sebagai Badan yang dipercayai oleh Pemerintah dalam menata dan mempercepat pembangunan Batam.

Banyak pihak sedang menunggu gebrakan BP Batam, dan juga mengintip dan mengintai permasalahan yang banyak namun tidak terungkap selama ini. Pemeriksaan sudah dan sedang dilakukan oleh berbagai pihak yang berwenang untuk melakukannya, dan semua itu membutuhkan sinergitas yang utuh demi pembaharuan kinerja BP Batam ke depan.

Semoga keluhan ketidakadilan dan perlakuan tidak seharusnya dialami oleh pimpinan BP Batam yang lama dengan yang baru dapat dimusyawarohkan dengan baik. Karena "mal-administrasi" dapat diperbaiki secara internal.

Semua perhatian sekarang sebahagian terpusat pada proses pergantian pimpinan yang belum tuntas di BP Batam, semoga semua selesai dengan baik.

Penulis adalah Praktisi, dan Peneliti Hukum Administrasi Negara, berdomisili di Batam.