BATAMTODAY.COM, Batam - Masih ingat janji politik Rudi dan Amsakar pada kampanye pemilihan Walikota dan wakil Walikota Batam beberapa waktu lalu? Diantara sekian banyaknya janji politik pasangan nomor urut satu ini adalah terkait perbaikan drainase.

Drainase sebagai saluran air di musim hujan memang menjadi momok menakutkan bilamana tidak segera di perbaiki. Kini ketika musim hujan tiba dan permasalahan drainase tak kunjung terealisasi, masyarakat pun gerah dan menagih janji politik keduanya.

"Dulu kan janjinya mau pelebaran drainase, buat saluran air yang memadai biar hujan tidak banjir. Mana buktinya? Toh tempat ini tetap saja banjir," ujar Ahmad Yani warga Perumahan Pandawa I, Batuaji kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (19/5/2016).

Memang benar, selain di perumahan tempat tinggal Ahmad, di daerah Putri 7 Batuaji, Perumahan Buana Saya Sagulung, daerah Pasar Melayu, Simpang Base Camp, Perumahan Marina dan beberapa daerah lain di wilayah Batuaji dan Sagulung memang menjadi langganan banjir. Tak pelak, kondisi ini menjadi kendala bagi warga yang hendak beraktifitas maupun yang tinggal di lokasi banjir.

"Kalau hujan deras harus cepat-cepat pulang, kalau tidak rumah ini kemasukan air sampai ke dapur," kata Yani lagi.

Pemandangan seperti ini kerap terjadi, terutama di jalan protokol, baik Jalan R. Suprapto maupun Jalan Brigjen Katamso. Seperti yang terpantau BATAMTODAY.COM di daerah GOR Batuaji misalnya. ketika hujan tiba, walaupun cuma 1 jam saja, genangan air di jalan tersebut tak dapat terhindarkan.

Hal ini terjadi akibat drainase tersumbat, sementara curah hujan terus tinggi. Drainase yang berada di samping kiri jalan itu terlihat kecil dan terputus tepat di depan SPBU Simpang Base Camp.

Sehingga air dengan bebas mengalir di badan jalan dan mengakibatkan banjir. Begitu juga terlihat di lokasi depan Pasar Melayu Batuaji, dimana saluran air di sini sudah tak bisa berfungsi akibat tumpukan sampah dan tanah yang hampir merata.

Sementara pemandangan yang juga terpantau di daerah Putri 7 baik di dalam perumahan dan di jalan utama selalu saja digenangi air hujan hingga sampai lutut orang dewasa. Sedangkan di dalam perumahan, beberapa saluran air yang dangkal kadang membuat banjir masuk ke dalam rumah-rumah warga.

"Kita maunya minta ke pemerintah biar cepat dibenarin drainasenya. Kalau tidak yah begini terus, banjir mulu," ucap Elindra warga setempat.

Jika di beberapa daerah rawan banjir itu masih terbilang baru dan bisa dilewati pengendara, tidak dengan yang ada di Jalan Marina City. Sejak beberapa tahun belakangan, daerah ini menjadi langganan banjir.

Saking parahnya, setiap kali banjir melanda jalan alternatif ini, semua kendaraan hampir tak bisa lewat. Mereka memilih melewati jalan Sei Temiang bila hendak menuju wilayah kecamatan Sekupang.

"Mohon lah pak Rudi dan pak Amsakar, segera benahi got ini. Biar kalau hujan kami tak kewalahan," harap Susi warga Sekupan yang kebetulan melewati jalan alternatif tersebut.

Editor: Udin