Menghitung Hari Penggusuran Kios Liar di Batuaji
Oleh : Harun al Rasyid
Jum'at | 13-05-2016 | 16:22 WIB
kios-liar-batuaji1223.jpg

Deretan kios liar di kawasan Batuaji yang menunggu giliran digusur. (Foto: Harun al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Berbagai kios liar yang berdiri di buffer zone maupun right of way (ROW) daerah Batuaji kini tinggal menghitung hari lagi akan digusur. Berikut titik-titik kios liar yang rata-rata dibangun permanen di sepanjang Jalan R. Suprapto maupun Brigjen Katamso.

Mulai dari kawasan Tembesi Bengkel, hingga ke persimpangan jalan Barelang berdiri lapak-lapak pedagang yang melanggar aturan. Namun, di daerah ini hanya terdapat kios-kios kecil yang biasanya di jadikan bengkel sederhana maupun warung kaki lima.

Pemandangan berbeda lebih terlihat di depan Perumahan Bambu Kuning Puskopkar, Batuaji. Mulai dari samping kiri jalan masuk menuju perumahan tersebut, bersebaran kios-kios liar yang sudah berdiri hampir belasan tahun lamanya. Terhitung puluhan bangunan tak berizin ini berjejer sepanjang Jalan R. Suprapto hingga ke Pasar Melayu, Batuaji.

Lalu beranjak di depan Simpang Yamaha juga berdiri beberapa warung makan yang didesain menjadi warung pujasera. Tampak bagunan tersebut berdiri kokoh sejak pertengahan tahun 2015 lalu. Warung pujasera ini masih dikatakan masuk ke jalur penghijauan sebab hanya berada sekitar 4 meter dari bibir jalan.

Sementara di pelataran depan pasar Fanindo juga sama. Hanya saja, barisan tempat yang dijadikan warung makan itu hanya dibuat semi permanen dengan bermodalkan tenda yang dipasang ketika sore hari. Pada siang harinya, tanda tersebut sudah tak tampak, yang ada hanya kios-kios kecil bagi pedangang yang berjualan menggunakan kendaraan roda dua.

"Disini kalau jualan cuma malam doang itupun langsung dibongkar. Kalau memang mau digusur ya sudah, mau bilang apa," ujar Hendra, salah satu pedagang kepada BATAMTODAY.COM, Jumat (13/5/2016).

Sementara itu, hampir rata di bagian kiri jalan dari arah lampu merah Polsek Batuaji menuju arah Tanjunguncang tampak puluhan kios liar berdiri bebas. Parahnya, jarak antara jalan utama dengan bagunan itu hanya berjarak sekitar 1,5 meter saja.

Baca juga: Siap-Siap, Kios Liar di Kawasan Tanjunguncang Digusur Pekan Depan

Di jalan Brigjen Katamso tersebut juga terdapat bangunan rumah semi permanen yang di jadikan tempat tinggal dan bisnis dunia malam. Pemandangan tak elok ini terlihat di samping kiri PT Hyundai, Tanjunguncang.

Di sini terdapat 9 rumah yang dibangun setengah tembok dengan dinding triplek dan beratap seng. Bangunan ini sudah ada sejak 2014 yang lalu ketika penggusuran lokalisasi terselubung di Pokok Bengkok, Sagulung.

"Kalau memang digusur ya tahu kita pindah dimana. Lihat nanti ajalah," ucap Elin (bukan nama sebenarnya), salah satu pekerja di lokalisasi yang di kenal dengan nama Mini Sintai tersebut.

Selain di dua jalan protokol ini, masih ada beberapa kios liar yang berada di jalan alternatif seperti jalan Marina City. Di samping kiri jalan dari arah Simpang Base Camp, ke Marina ini terdapat kios-kios liar yang melanggar aturan.

"Umpamanya digusur ya harusnya semua, biar sama rata. Jangan hanya kami saja," tutur Winda, salah satu pedagang di depan Perumahan Marina.

Editor: Dodo