BATAMTODAY.COM, Batam - Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) Lantamal IV Tanjungpinang berhasil menangkap dua orang diduga pemasok narkoba di Batam, Senin (11/5/2016).

Penangkapan tersebut  berawal dari laporan yang diteria oleh Tim WFQR, bahwa ada pengedar narkoba di Batam yang berasal dari perairan perbatasan OPL Malaysia-RI. Tim langsung bergerak cepat mencari pelaku berdasarkan deteksi keberadaannya melalui signal hand phone (HP) di daerah Kampung Utama Batam.

Tim WFQR yang berhasil menangkap kedua pelaku di TKP (Foto: Dispen Lantamal IV)

Tim WFQR mengidentifikasi 1 orang terduga pelaku yang berinisial BS, yang mengendarai sepeda motor Honda Beat. Selanjutnya diadakan penjajakan fisik dan mengikuti terus pergerakan orang tersebut yang mengarah ke daerah Newton Nagoya, Batam.

Terduga pelaku BS menjemput temannya yang berinisial ES di depan diskotik di kawasan Newton, selanjutnya menuju ke Hotel Agung di Jl. Ruko Nagoya Blok D No 14-15 Batam. Kemudian Tim WFQR langsung menangkap pelaku sebelum masuk ke hotel.

"Dari hasil pemeriksaan terhadap kedua terduga pelaku didapat barang bukti narkoba jenis sabu dan pil inex, selanjutnya tim melaksanakan pengembangan," ungkap Kadispen Lantamal IV Mayor Josdy Manopollii kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (13/5/2016).

Barang bukti yang berhasil disita dari tangan BS (Foto: Dispen Lantamal IV)

Barang bukti yang berhasil diamankan Tim WFQR antara lain, ditangan ES uang tunai Rp890.000, Ringgit Malaysia (RM) 323, US$ 100, 1 buah paspor, dan 1 buah HP. Sedangkan barang bukti yang berhasil disita dari tangan BS, 1 paket sabu, 4 butir inex, 4 buah HP, uang tunai Rp1.050.000, 1 buah kunci rumah, 1 buah kunci kamar Hotel Agung kamar no 308.

Dalam identitasnya, BS merupakan pria kelahiran Malang tahun 1973 yang bekerja sebagai wiraswasta yang beralamat di Jl Punai 3 No 24 KDA Batam sedangkan ES merupakan pria kelahiran Tulungagung yang bekerja sebagai Waiters yang beralamat di Dusun Pakisaji RT/02RW/01 Kelurahan Tugu, Kecamatan Rejotangan Tulungagung.

"Tersangka BS diketahui adalah warga Batam, sedangkan ES merupakan warga Kecamatan Rejotangan, Tulungagung. Hasil pemeriksaan sementara, disinyalir kedua pelaku BS dan ES merupakan pemain lama yang mempunyai jaringan pemasok barang haram antar negara," terangnya.

Barang bukti yang berhasil diamankan dari tangan ES (Foto: Dispen Lantamal IV)

Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) IV, Laksma TNI S Irawan, menyampaikan, pihaknya akan terus mencegah peredaran narkoba melalui laut. Sesuai dengan intruksi dari Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia saat ini darurat narkoba.

Sehingga masuknya narkoba melalui laut, akan terus diintensifkan operasinya serta bekerja sama dengan pihak kepolisian dan Pemprov Kepri, sesuai dengan kampanye yang digagas Kapolda Kepri dan Gubernur Kepri, beberapa waktu lalu di Tanjungpinang bahwa wilayah Kepri “Zero Narkoba.”

Editor: Udin