Patok Lahan Dicabut Paksa, Warga Tanjung Buntung Meradang
Oleh : Romi Chandra
Senin | 09-05-2016 | 15:35 WIB
lahan-tanjungbuntung.jpg

Ketua FKMTB, Abu Fahmi (kanan) bersama warga dan kuasa hukumnya memperlihatkan bukti kepemilikan lahan. (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Puluhan warga Tanjung Buntung, mulai meresahkan aktivitas pengusaha di lahan mereka. Parahnya, pengusaha juga berani menyerobot lahan warga, dengan mencabut patok lahan yang dipasang bersama BP Batam, sehingga nyaris terjadi kericuhan, pada Sabtu (7/5/2016) kemarin.

"Banyak mudarat daripada manfaat akibat perbuatan pengusaha yang membelah bukit dan menimbun laut di kawasan kami. Tapi karena mereka mengaku pemilik lahan, kami biarkan. Kami hanya tidak terima jika lahan kami juga akan diserobot mereka. Padahal sudah jelas ada pembatas dengan ditandai patok lahan itu," ujar Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Tanjung Buntung (FKMTB), Abu Fahmi, Senin (9/5/2016).

Diakui Abu, orang-orang yang mencoba mencabut paksa patok lahan itu merupakan suruhan dari pengusaha pemilik hotel di kawasan Bengkong "Atas dasar apa mereka mencabut lahan itu? Masyarakat yang punya. Apa mereka punya bukti memiliki lahan itu?" tanya Abu.

Meski sudah dilakukan pertemuan yang dimediasi oleh Kapolsek Bengkong, permasalahan lahan tersebut belum membuahkan titik penyelesaian.

"Dalam mediasi, kami meperlihatkan surat-surat bukti bahwa lahan itu milik masyarakat, sementara perwakilan dari pengusaha yang mengaku pemilik lahan, sama sekali tidak bisa memperlihatkan. Jadi di sini sudah jelas siapa yang benar," tambahnya.

Ia juga mengharapkan penegak hukum bisa berpihak pada suatu hal yang benar, bukan untuk kepentingan pribadi atau pengusaha.

"Ada sekitar 30 hektare luas lahan di sini dan akan diserobot pengusaha ini. Sebagian dari lahan itu juga sudah dihuni masyarakat. Kalau mau lahan, silahkan lakukan reklamasi. Bukan dengan cara merampas milik masyarakat," tegasnya.

Editor: Dodo