Gedung SD Senilai Rp1,9 Miliar di Sagulung Ini Terbengkelai
Oleh : Harun al Rasyid
Senin | 25-04-2016 | 18:34 WIB
gedung-SD-di-Sagulung-terbengkalai.jpg

Gedung SD senilai Rp1,9 miliar di Sagulung ini terbengkelai akibatnya murid-murid SD tersebut menumpang di Gedung SMPN 21 Batam (Foto: Harun al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri 20 Batam, yang berada di Kavling Nato, Sagulung tampak terbengkalai. Padahal, biaya pembangunan tersebut sudah menelan biaya sebesar Rp1,9 miliar. Akibatnya, murid SDN 20 tersebut menggantung dan terpaksa menumpang di SMP Negeri 21 Batam.

Pantauan BATAMTODAY.COM, dari luar jalan gedung SDN 20 ini hanya tampak pagar beton saja. Besi-besi penyanggah tiang bagunan masih terpampang menghujam ke atas langit. Hanya ada pagar mengelilingi bakal gedung sekolah berseragam merah putih ini. Akses jalan masukpun masih beralas tanah, bila hujan tiba tampak genangan air di mana-mana dan membuat jalanan berlumpur.

Sesuai kontrak, seharusnya pembangunan ini berakhir pada bulan Desember tahun 2015 lalu, dengan nilai kontrak mencapai Rp1,9 miliar. Nilai pengeluaran yang demikian tinggi tetapi tidak dibarengi dengan kelanjutan proses pembangunan, memang sangat disayangkan.  

Parlaungan Siregar, Ketua RW 02 Kavling Nato Sagulung menuturkan, ratusan anak murid SD yang hendak memasuki gedung tersebut terpaksa menumpang di SMP Negeri 21 Batam. Kondisi yang sudah berlangsung sejak 2 tahun lalu itu, dianggapnya sangat memprihatinkan jika dibiarkan terus menerus dan tanpa kejelasan tahap pembangunan selanjutnya.

"Kita harap dengan sepenuhnya, agar untuk pembangunan ini dilanjutkan lagi. Kasihan kita melihat anak-anak sekolah. Apalagi sebentar lagi sudah menerima murid baru, jadi tak mungkin lagi mereka belajar lagi dengan menumpang ruangan," ujarnya Parlaungan, Senin (25/4/2016).

Parlaungan berujar, pembangunan ini jangan tanggung-tanggung, sebab masyarakat setempat sudah sangat mengharapkan sekolah tersebut. Mengingat di lokasi ini belum ada Sekolah Dasar, sehingga kerinduaan akan hadirnya sekolah pendidikan dasar itu begitu didambakan.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan, pihak sekolah SMPN 21 Batam yang dijadikan tempat bernaung sementara murid SDN 20, merasa keberatan dan menarik diri. Hal ini bisa saja terjadi sebab sebentar lagi akan ada penerimaan murid baru.

"Kita khawatirnya begitu, numpangnya sudah mau masuk 3 tahun. Tidak mungkin terus-terusan begitu," ungkapnya.

Sementara itu, Robert Tumanggor, selaku pimpinan proyek PT Sintesa, mengatakan jika pihaknya hanya bekerja untuk menimbun tanah, membuat pancang hingga membuat pondasinya saja. "Nilai kontraknya memang Rp1,9 miliar dengan luas tanah yang kita kerjakan seluas 5000 meter persegi. Proses selanjutnya bukan urusan kami," kata Robert ketika dikonfirmasi.

Editor: Udin