Stres Ditinggal Pujaan Hati

Ini Penyebab Ibu Dibacok Anak Kandung di Sei Beduk
Oleh : Harun al Rasyid
Kamis | 21-04-2016 | 20:09 WIB
ratih.jpg
Ratih, tetangga korban menunjukan rumah dan berkas darah yang sudah dibersihkan (Foto: Harun al Rasyid).

BATAMTODAY.COM, Batam - Seorang wanita bernama Mukinah (60), warga Perumahan GMP Tanjungpiayu Blok H Nomor 11, menjadi korban pembacokan oleh Setiono (40) yang merupakan anak kandungnya sendiri, Kamis (21/4/2016) sekitar pukul 09.30 WIB.


Kejadian yang sempat menghebohkan para tetangganya itu, belakangan diketahui karena pelaku tidak lagi mengkonsumsi obat penenang selama 3 hari belakangan. Obat tersebut harusnya diberikan kepada Setiono setiap kali habis makan. Sebab, Setiono diketahui mengalami gangguan jiwa akibat stres.

"Biasanya habis makan dikasi obatnya. Tapi udah tiga hari ini, kata mamanya dia gak mau minum, makan juga tak mau," ujar Ratih, tetangga korban, kepada BATAMTODAY.COM.

Ratih yang merupakan tetangga dekat korban ini menuturkan, Mukinah sempat beberapa kali menyelipkan obat ke minuman teh maupun susu. Akan tetapi, Mukinah tak menyadari kalau sang anak tidak meminum minuman yang diberikan kepadanya.

"Dia juga sering minum Redbull, Ekstra Joss buat netralisir obat. Jadi, obatnya itu tak mempan ke badannya," tuturnya.

Karena tak lagi meminum obat tersebut, diduga berat menjadi penyebab pelaku kalang kabut dan melakukan pembacokan kepada ibunya. Padahal, selama ini, pelaku dikenal ramah dan sering bergaul dengan para tetangga.

"Seperti biasa dengan warga lain. Kadang ngojek, belanja sampai ke Nagoya. Memang anaknya agak stres, tapi kadang-kadang saja," kata Ani warga lainnya.

Ani berujar, gangguan psikologi yang menimpa pelaku, diketahuinya lantaran kecewa setelah ditinggal wanita pujaan hatinya. Wanita berinisial I itu, mengkhianati janji setia sehidup-semati Setiono dan memilih pergi dengan lelaki lain.

"Sejak saat itu dia stres, pikirannya terganggu. Sering buka musik keras-keras, bahkan kalau ada lihat wanita lewat di depan rumah, dia marah," ungkapnya.

Sementara itu, Supri saksi mata lainnya kepada BATAMTODAY.COM, menceritakan kronologi pembacokan bermula ketika Mukinah hendak mandi. Sebelumnya, kata Supri, Mukinah sempat nongkrong di pekarangan rumah tetangganya. Selang beberapa saat setelah Mukinah masuk ke rumahnya, tiba-tiba terdengar teriakan minta tolong.

"Pas dengar terikan itu, saya lihat si mbah (Mukinah-red) sudah merangkak mau keluar rumah. Tangannya berdarah," kata Supri.

Lalu, Supri berusaha menolong korban yang sudah hampir terkapar di depan pintu. Akan tetapi, Supri mengurungkan niatnya, lantaran diancam pelaku dengan mengayunkan dua buah pisau di tangannya. Segera ia berteriak dan meminta pertolongan dari warga lain di sekitar komplek perumahan.

"Gak berani saya kesana, orang dia ancam. Malah tangan ibunya ditarik kedalam agar gak keluar rumah," ujarnya.

Mukinah akhirnya di-evakuasi ke rumah Ratih, tetangganya, untuk mendapatkan pertolongan pertama. Sedangkan, Setiono memilih masuk ke dalam rumah dan naik ke lantai II rumahnya sambil menikmati sebatang rokok.

"Bahu sebelah kiri yang luka parah. Di dada sama di tangannya juga luka. Mbah kan mau ngelak, pas mau digorok," ungkap Supri.

Supri menambahkan, sempat Mukinah menanyakan kenapa melakukan perbuatan itu. Lalu dengan polosnya Setiono menjawab, bahwa yang dilihatnya itu bukan ibunya tetapi mantan pacarnya yang dahulu.

"Mati saja kau I.. (sambil menyebut nama mantan pacarnya). Pisaunya sudah di leher cuman si Mbah berontak," pungkasnya.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Sei Beduk, Ipda Abdon Pasaribu ketika dikonfirmasi pewarta mengatakan, pelaku sudah diamankan. Karena pelaku mengalami gangguan jiwa, maka akan dikembalikan ke keluarga untuk diobati.

"Pelaku sudah kita amankan. Nanti akan dikirim ke Bandung untuk berobat," ujar Abdon melalui sambungan seluler.

Editor: Udin