Rudi Jamin Kemudahan bagi Investor Asing di Batam
Oleh : Roni Ginting
Kamis | 21-04-2016 | 15:39 WIB
kunjungan-staf-dubes-AS.jpg
Wali Kota Batam Rudi saat menerima kunjungan perwakilan Kedutaan Besar Amerika Serukat, Phil Nervig. (Foto: Roni Ginting)

BATAMTODAY.COM, Batam - Keputusan Pemerintah untuk menjadikan Batam sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mengundang perhatian beberapa negara yang melihat wilayah ini sebagai pemain utama penggerak majunya perekonomian di Indonesia.

Setelah sehari sebelumnya menerima kunjungan kerja Duta Besar Australia Paul Grigson, Wali Kota Batam Rudi menerima kunjungan perwakilan Kedutaan Besar Amerika Phil Nervig di Kantor Wali Kota Batam, Kamis (21/4/2016).

Kedatangan Phill Nervig bertujuan untuk melihat langsung perkembangan investasi asing di Batam. Phil berpendapat Batam merupakan tempat yang sangat tepat untuk berbisnis. Namun dengan adanya kebijakan Pemerintah Pusat yang menjadikan status Batam sebagai KEK dan Special Economic Zone membuat dirinya atas nama Pemerintah Amerika Serikat berniat untuk mendengar langsung langkah konkrit yang akan diambil khususnya bagi iklim investasi di Batam ke depan.

Phil menambahkan Batam merupakan pilihan yang tepat sebagai kawasan bisnis, karena Batam merupakan gerbang kawasan pasar Asia. Akses masuk Batam yang mudah, juga menjadikan kota ini sebagai lokasi yang ideal sebagai tempat berinvestasi.

"Selama ini kami berkomunikasi dengan mereka (investor asal Amerika Serikat) bercerita tentang kemudahan dan kenyamanan tinggal dan berinvestasi di Batam," kata Phil yang menjabat sebagai Economic Officer di Kedubes Amerika Serikat di Jakarta.

Menjawab hal tersebut, Rudi menegaskan dualisme pengelolaan wilayah yang ada di Batam  menyebabkan Batam tidak kompetitif karena perizinan menjadi lamban, tumpang tindih pengelolaan tanah, tidak adanya kepastian hukum bagi investor, dan penyediaan infrastruktur yang belum memenuhi standar internasional.

Sebagai anggota Dewan Kawasan, Rudi mengatakan perubahan Batam dari KPBPB menjadi KEK akan melalui tahap transisi. "Masa transisi selama 6 bulan ini akan dilakukan perubahan termasuk di dalamnya pengaturan kewenangan antara Pemko dan BP Batam”, ujar Rudi yang didampingi Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dan Sekretaris Daerah Kota Batam, Agussahiman.

Terkait permasalahan kepastian hukum yang menjadi momok bagi para investor, Rudi menjelaskan pada masa transisi inilah dirumuskan dan dicari formula yang tepat agar investor dapat semakin mudah dan nyaman berinvestasi di Batam. 

"Masalah kepastian hukum ini yang harus kita ciptakan. Ini yang kami dudukkan 6 bulan ke depan. Saya garansi investasi aman," jelas Rudi.

Rudi juga menegaskan bahwa dirinya menjamin akan keberlangsungan dan kemudahan bagi investor asing untuk dapat berinvestasi dengan aman dan nyaman di Batam. Dirinya juga meminta para investor untuk aktif berkoordinasi dan menyampaikan langsung apabila ada kendala maupun hambatan di lapangan yang berkaitan dengan investasinya di Batam.

"Saya titip untuk disampaikan kalau ada investor yang mengalami kendala langsung sampaikan ke saya bisa melalui SMS. Akan langsung saya follow-up dan selesaikan," katanya sembari memberikan kartu namanya kepada Phil Nervig.

Hingga akhir 2013, tercatat sebanyak 29 perusahaan Amerika Serikat beroperasi di Batam selama 2006-2013 dengan nilai investasi sekitar USD 300 juta dolar. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, industri elektronik, industri minyak dan gas, serta beberapa industri lain diantaranya McDermott Indonesia, Caterpilar, Petrotech Batam, Proserv dan lainnya.

Editor: Dodo