Tuhan, Kasih Kesembuhan buat Mama...
Oleh : Harun Al Rasyid
Sabtu | 16-04-2016 | 08:00 WIB
anak rawat ibu by beta.jpg
Nova dengan penuh kasih sayang merawat ibunya. (Foto: Harun Al Rasyid)

TUHAN, kasih kesembuhan buat mama, biar kami bisa cari botol bekas lagi. Gadis sepuluh tahun itu sabar dan telaten merawat ibunya yang terbaring lemah di RSUD Embung Fatimah Batuaji, Kota Batam. Tak ada keluh, tak ada kesah, baginya ibu adalah segalanya. Siapakah "malaikat kecil" itu? Berikut tulisan wartawan BATAMTODAY.COM, Harun Al Rasyid Leutuan.

Di ruang Bougenville nomor 205, lantai II Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam, terbaring lemah Sherliami Flora. Warga RT 03 RW 6 Kelurahan Kampung Seraya Batam itu kurus dan didiagnosa mengidap tuberculosis atau  TBC dan gizi buruk. 

Sherliami adalah pasien terlantar yang semua biaya pengobatan ditanggung Dinas Sosial Kota Batam. Tak ada sanak keluarga yang menemaninya selama di rumah sakit. Kecuali, Nova Afel Lia, putri semata wayangnya. Dialah "malaikat kecil" baginya. "Hanya anaknya yang ngerti. Kami mana paham maksudnya, cuma iya iya saja," ujar Rospita, seorang pasien sekamar wanita kelahiran 3 Desember 1985 itu. 

Ya, sejak penyakit menggerogoti tubuhnya, kemampuan bicara Sherliami semakin menurun. Semakin hari semakin buruk, begitu juga dengan kondisi kesehatannya. "Bapak udah meninggal waktu masih bayi. Kami ngontrak rumah, rumahnya kecil saja, buat tidur," ucap Nova dengan tatapan mata menerawang jauh.

Nova dan ibunya tinggal di sebuah rumah kecil berdinding papan di Bukit Senyum, Batu Ampar Batam. Sepeninggal ayahnya, mereka hanya tinggal berdua, tanpa sanak famili. Kendati ada kerabat ayahnya, tapi Nova mengaku tidak terlalu dekat dalam hubungan emosional. Apalagi, mereka sibuk dengan urusan dapur masing-masing.

Nova berdiri di samping pembaringan ibunya. Mengenakan kaos singlet pink dan masker, Nova terpaku memandangi ibunya. Sesekali melempar senyum kepada setiap sorot mata yang memandangnya. Senyuman polos seorang bocah yang juga polos memandang kerasnya hidup di Batam.

Sejak Selasa, 12 April 2016 Sherliami dirawat di RSUD Embung Fatimah Batam. Sejak itulah gadis kecil ini tak pernah jauh dari ranjang tempat ibunya terbaring. Semenjak saat itu, ia sendiri yang menemani hari-hari ibunya, tak ada keluarga, teman apalagi sahabat. 

Tak banyak yang ia kenal, hanya sang ibu dan Rospita, salah satu pasien yang juga dirawat di samping kiri ibunya. 
Meski ruangan bercat kuning muda ini berisikan enam orang pasien, tapi Nova lebih memilih berbicara dengan sang ibu.  Bercerita apa saja, sekedar mengurangi rasa sakit yang mendera ibunya. Juga, untuk sekadar menghalau kebosanan.

Kadang gadis yang tidak bersekolah lagi itu, memilih duduk bermain di lantai. Persis di bawa ranjang ibunya. Hanya kain usang yang menjadi mainanya. Ya, kain usang, tak ada boneka apalagi game dalam hape. Dengan bermain kain usang itu seorang diri, ada bahagia di sana. Bahagia yang dipaksakan, untuk membohongi diri sendiri. Padahal, hati kecilnya menjerit dan merintih. 

"Tuhan, kasih kesembuhan buat mama...," rintihnya dalam ratap doa. 

Gadis kecil itu berharap bisa kembali mencari barang-barang bekas, botol bekas kembali bersama ibunya. Karena hanya itulah sumber pemasukan mereka. "Kalau pulang sekolah atau waktu libur, sama ibu cari botol. Ikut bantu mama," kata Nova mengenang saat-saat indah saat masih bersekolah. 

Kini, hari-hari "malaikat kecil" itu ia habiskan menemani sang ibu. Merawatnya, melayaninya dan mengajaknya berbicara. Karena hanya dirinya yang bisa berkomunikasi dengan ibunya. 

Meski sudah tak sekolah lagi, tapi api cita-cita itu masih menyala-nyala dalam hatinya. "Ingin jadi Polwan. Biar bisa banggain mama. Tetapi mama harus sembuh dulu," katanya dengan mata berbinar. Seolah ia memandang dirinya sedang berseragam cokelat impiannya itu. 

Tapi...mimpi itu masih jauh, sangat jauh. Entah sampai atau tidak cita-cita itu diraihnya. Yang terpenting saat ini bagi Nova adalah, kesembuhan ibunya. 

Tuhan, kasih kesembuhan buat mama.....

Editor: Dardani