Jika Terpilih Ketum Golkar, Mahyudin Siap Mundur dari Wakil Ketua MPR
Oleh : Hadli
Sabtu | 05-03-2016 | 14:57 WIB
mahyudin-golkar.jpg
Pertemuan Mahyudin dengan pengurus Golkar Riau dan Kepri di Nagoya Mansion Hotel and Residence Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Wakil Ketua MPR RI Mahyudin berjanji jika dirinya terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar, akan mengundurkan diri dari jabatannya dan fokus membersarkan partai berlambang pohon beringin tersebut. 

Deklarasi pencalonan dirinya maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar disampaikan langsung saat berkunjung ke Batam pada Rabu (2/3/2016) malam. Pertemuan yang berlangsung di Nagoya Mansion Hotel and Residence Batam itu dihadiri pengurus Golkar Riau dan Kepri.

Sebelumnya, Selasa (2/3/2016), Mahyudin juga mengaku sudah menyambangi pengurus Golkar Sumatera Utara (Sumut). "Saya mohon maaf pertemuan ini digelar di Batam, tak ada maksud apa-apa semata karena pesawat yang mudah langsung dari Medan hanya ke Batam," ujarnyrn

Selain berkomitmen mundur sebagai Wakil Ketua MPR, Mahyudin juga akan membangkitkan kembali pengadaan Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) dan Lembaga Pengembangan Kader seperti masa kejayaan Golkar masa lalu. 

Tidak hanya itu, Wahyudin juga akan menjadikan Sekjen DPP Golkar dari unsur purnawirawan TNI. Langkah itu diambilnya mencontohkan partai-partai besar yang memiliki pensiunan jenderal militer. 

"Coba kita lihat partai-partai besar saat ini, semua ada jenderalnya. Partai Demokrat dipimpin SBY mantan jenderal, PDIP ada jenderalnya, Gerindra dipimpin Prabowo Subianto mantan jenderal, dan lainnya. Golkar saat ini memang ada satu mantan jederal, dan akan kita masukkan  pengurus," ujarnya. 

Hadir dalam pertemuan itu, Ketua DPD I Golkar Riau Andi Rachman yang diwakili Ruspan Aman serta Ketua dan Sekretaris DPD II Golkar se-Riau. Sedangkan dari Kepri dihadiri Ketua DPD I Golkar Kepri Ansar Ahmad yang diwakili Agustar serta Ketua dan Sekretaris DPD II Golkar se-Kepri.

Mantan anggota DPR RI di Komisi VII itu pun berharapkan dukungan maju calon Ketua Umum pada Musyawarah Nasional Luar Viasa (munaslub) Golkar yang diperkirakan berlangsung pada Juni 2016 mendatang.

Menurutnya, walaupun pemerintah telah mengakui Surat Keputusan (SK) Musyawarah Nasional (Munas) Golkar di Bali versi Aburizal Bakrie (ARB), ia  tidak mempermasalahkan jika musnaslub nanti jadi atau tidak. "Insya Allah jadi. Kalau saya terpilih nanti jadi Ketua Umum Golkar, saya akan bawa Golkar merapat ke pemerintah," jelasnya. 

Ia menegaskan, tidak ada kata 'pengkhianat'. Dalam berpolitik, tambahnya politik adalah kepentingan sedangkan kepentingan Golkar jelas untuk membesarkan partai. 

"Untuk apa tetap dipertahankan di Koalisi Merah Putih kalau tak membawa manfaat baik untuk Golkar. Kita berpartai kan untuk membesarkan partai," ujar Mahyudin.

Keinginan utamanya maju dalam bursa calon Ketua Umum Partai Golkar adalah memulihkan kembali kejayan Golkar masa lalu. Menurutnya, perpecahan yang terjadi mengakibatkan pemilih tradisional usia tua yang merasakan manfaat dan pembinaan dari Golkar ketika berkuasa merasa kecewa terhadap Golkar. Dengan itu, ia ingin membawa Golkar lebih maju. 

"14 juta pemilih tradisional Golkar sudah banyak juga yang meninggal. Ke depan, anak-anak muda mereka akan menjadi pemilih. Golkar harus bangkit dan modern untuk menggaet pemilih anak-anak muda," ujarnya. 

Langkah awal untuk kejayaan Partai, setelah Munaslub 2016, tambahnya maka pada Pemilukada serentak tahun 2017, Golkar dengan kekuatan penuh berjuang merebut kembali kepala daerah. Calon kepala daerah yang akan disetujuinya langsung adalah berdasarkan rekomendasi oleh pengurus DPD. Bahkan, tambahnya kembali DPP Golkar akan mendukung penuh. 
 
"Siapa calon kepala daerah nanti. Jika saya yang menjadi ketua siapa yang direkomendasikan oleh pengurus DPD itulah yang saya tandatangani nanti . Tak perlu bayar-bayaran, jika perlu partai malah memberikan dana supaya punya semangat bertarung dalam pemilukada," tutupnya disambut seluruh kader yang hadir dalam pertemuan itu. 

Editor: Dodo