Kapolda Kepri Beri Atensi Permasalahan Lahan di Baloi Kolam
Oleh : Romi Chandra
Selasa | 01-03-2016 | 14:05 WIB
kapolda-baloi-kolam.jpg
Kapolda Kepri, Brigadir Jendral Sam Budigusdian bersama rombongan saat tiba di Bukit Baloi. (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Permasalahan yang terjadi di kawasan Baloi Kolam antara warga dengan perusahaan yang mengklaim memiliki lahan, menjadi perhatian Kapolda Kepri, Brigadir Jendral Sam Budigusdian. Selasa (1/3/2016) siang, ia mendatangi lokasi untuk mengetahui permasalahan di lokasi tersebut.

Ditemui di lokasi, Sam, mengatakan, untuk perkembangan pembangunan di Batam, aksi-aksi yang dilakukan tentunya menghambat perkembangan. Karena itu, harus dicarikan solusi agar tidak berlarut-larut.

"Kedatangan saya ke sini (bukit kawasan Baloi Kolam), untuk mengetahui permasalahan sebenarnya, serta tanah ini milik siapa, apakah punya negara atau bukan," ujar Sam.

Dalam permasalahan ini lanjutnya, diketahui lahan adalah milik perusahaan, namun belum tahu perusahan mana. Selain itu, lahan ini juga ditempati oleh warga.

"Saudara-saudara kita yang tinggal di lokasi ini. Karena itu, saya sudah perintahkan Kapolresta Barelang untuk mengundang semua yang berkepetingan di sini, baik tim terpadu, masyarkat dan juga perusahaan, untuk bersama-sama kita selesaikan," tambahnya.

Pantauan di lokasi, jalan menuju ke atas bukit yang sebelumnya ditutup warga, sudah dibuka kembali. Namun di lokasi belum ada aktivitas pekerja.

Sebelumnya, warga Baloi Kolam yang terdiri dari 10 RT RW 16, kembali meradang. Aksi penggusuran yang dilakukan perusahaan yang mengaku memilik lahan telah merusak pipa air bersih yang berada di kawasan tersebut. Alhasil, para warga kembali berkumpul untuk menuntut hak mereka, Senin (29/2/2016).

Menurut mereka, aktivitas penggusuran belum bisa dilakukan karena belum ada kata sepakat antara pengusaha dengan warga. Bahkan, saat ini mereka masih menunggu pihak Badan Pengusahaan (BP) dan DPRD Kota Batam untuk meninjau ke lokasi.


Selain itu, warga juga mengancam akan membakar alat berat jika aktivitas penggusuran masih berlangsung. Bahkan, Senin sore warga juga menutup jalan dengn kayu dan pohon pisang.

Editor: Dodo