Kedatangan 102 Eks Gafatar Asal Kepri Lalui Jalur VIP Bandara Hang Nadim
Oleh : Hadli
Sabtu | 13-02-2016 | 09:31 WIB
IMG_3247.JPG
102 orang pengikut eks gafatar saat berada di dalam pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-800 SJ-026 dari Jakarta ke Batam bersama 58 penumpang umum (Foto : Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah dan lintas instansi perlu waspada, terkait aliran keras Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Pasalnya mereka yang disebut mantan pengikut Gafatar telah kembali ke Kepuluan Riau pada Jumat (12/2/2016) petang, melalui Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang difasilitasi oleh Pemerintah.

Pesawat tersebut mengalami keterlambatan sekitar dua jam, dari jadwal pemulangan awal yang diperkirakan tiba di Batam pukul 16.20 WIB. Sehingga kedatangan 102 eks Gafatar yang berasal dari Kota Batam, Tanjungpinang, Kabupaten Karimun dan Lingga itu, sekitar pukul 18.50 WIB.

"Jumlahnya 102 orang berasal dari 32 keluarga," kata Sulastri, Kabid Perlindungan Sosial Dinsos Kepri di gedung VVIP Bandara Internasional Hang Nadim Batam, yang ikut menjemput rombongan dari Jakarta.

Rombongan eks Gafatar bertolak ke Batam menggunakan maskapai Sriwijaya Air Boeing 737-800 SJ-026 rute Jakarta-Batam-Jakarta bersama penumpang lainnya. Mereka tidak menggunakan fasilitas umum Bandara Internasional Hang Nadim. Namun rombongan keluar melalui gedung VVIP yang berada  bersebelahan dengan gedung utama bandara, yang biasanya dilintasi para pejabat.

Setibanya di terminal VIP Bandara Internasional Hang Nadim Batam, rombongan langsung diangkut menggunakan empat bus menuju Asrama Haji Batam, dengan pengawalan ketat kepolisian bersenjata lengkap.

Seluruh mantan anggota Gafatar tersebut, menggunakan pita warna merah pada lengannya. Dan selanjutnya akan menjalani karantina di Asrama Haji Batam selama tiga hari.

Diantara 102 orang yang dipulangkan, terdapat banyak anak-anak khususnya balita. "Rata - rata mereka pergi sekeluarga. Jadi membawa serta anak-anaknya. Semua sudah berkeluarga," tutur Sulastri kembali.

Sementara itu, Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam Suwarso mengatakan, rombongan diterbangkan dari Jakarta bersama puluhan penumpang umum, dengan total penumpang keseluruhan berjumlah 175 orang.

"Mereka diangkut bersama 58 penumpang umum, karena jadwal penerbangannya reguler. Sisanya penjemput dan mantan anggota gafatar," ujarnya.

Keterlambatan, tambah Suwarso dikarenakan adanya proses penurunan penumpang umum dengan penumpang khusus di lokasi yang berbeda. Sehingga mengalami keterlambatan sekitar dua jam.

"Penumpang umum diturunkan melalui terminal umum. Yang khusus melalui terminal VIP. Pesawat berhenti pada ujung apron terminal umum yang dekat dengan terminal VVIP," tuturnya.

Editor : Udin