Mayat di Toilet Kamar 02 Hotel Bali Ternyata PNS Sulawesi Barat
Oleh : Romi Chandra
Selasa | 09-02-2016 | 16:25 WIB
jasad-kaslan_(1).jpg
Jasad Kaslan saat dievakuasi petugas kepolisian untuk dibawa ke RSOB BP Batam. (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dari identitas yang ditemukan dalam kamar yang ditempati Kaslan, pria yang ditemukan tewas di toilet kamar 02 Hotel Bali, diketahui merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Sulawesi Barat.

Namun, pihak kepolisian belum mengetahui pasti apa tujuan pria yang sudah kepala lima tersebut datang ke Batam. "Keterangan yang kita dapat, ia datang sendiri dan menginap di hotel ini, sejak 3 Februari kemarin," ujar Kapolsek Lubukbaja, Kompol I Dewa Nyoman ASN, Selasa (9/2/2016).

Sementara untuk penyebab kematiannya, saat ini pihaknya masih menunggu hasil otopsi di Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam. Namun, di dalam kamar Kaslan, ditemukan obat-obatan yang salah satu diantaranya menurut dokter Kepolisian yang datang ke lokasi, merupakan obat tekanan darah tinggi.

"Dugaan awal kita, yang bersangkutan mengidap penyakit, karena banyak obat di dalam kamarnya. Keterangan dari dokter tadi, salah satunya adalah obat darah tinggi. Tapi kita menunggu hasil otopsi untuk kepastian lebih lanjut," jelas Dewa.

Selain itu, Kaslan sendiri ditemukan dalam kondisi telentang dengan badan separuh tersandar ke dinding kamar mandi. Dari hidungnya, juga keluar darah.

"Secara kasat mata, memang ada darah keluar dari hidungnya. Namun kita belum bisa memastikan darah itu akibat apa, apakah akibat kekerasan atau lainnya," tambahnya.

Dijelaskan Dewa, begitu mendapat laporan, pihaknya langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP. "Barang-barang Kaslan juga tidak ada yang hilang. Bahkan, satu unit ponsel yang baru ia beli, terlihat dari layarnya yang masih dibaluti plastik, ada di dalam kamar. Bahkan kunci kamar juga menempel pada kontak listrik di dalam kamar," jelasnya.

Berita sebelumnya, Informasi yang didapat, mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh room boy hotel, bernama Ardiansyah (25). Ia diminta mengetuk pintu kamar oleh kasir bernama Lisa, untuk menanyakan apakah akan menyambung masa sewa kamar atau tidak.

"Batas kamar sebenarnya sampai jam 12 siang. Saya disuruh kasir mengetuk pintu untuk menanyakan yang bersangkutan ingin menyambung kamar atau tidak," ujar Ardiansyah, di lokasi.


Karena tidak mendapat jawaban, ia mengambil kunci serep kamar dan membuka pintu. Tiba-tiba ia melihat tangan Kaslan yang keluar dari kamar mandi kamar. Ia tidak berani untuk melihat ke dalam dan langsung melapor pada pemilik hotel.

Editor: Dodo