Di Karimun Reptil Bisa Jadi Sahabat, bukan Musuh
Oleh : Nursli
Minggu | 07-02-2016 | 12:50 WIB
Reptil.jpg
Komunitas Reptil Karimun

BATAMTODAY.COM, Karimunn-Sebagian besar orang merasa takut dengan binatang jenisa reptil seperti ular, buaya dan sejenisnya karena dianggap berbahaya sehingga banyak yang menghindarinya. Tak jarang reptil tersebut langsung dibunuhnya, jika ditemukan.


Namun, tidak bagi para muda-mudi yang tergabung dalam Komunitas Reptil Karimun (Korek).  Mereka adalah muda-mudi yang mempunyai nyali tinggi terhadap hewan yang tergolong berbahaya tersebut.

Berikut laporan jurnalis muda BATAMTODAY di Karimun, Nursali melakukan penulusuran hobi muda-mudi di Karimun yang dianggap nyeleneh ini.

Reptil adalah sejenis hewan melata yang digolongkan ganas, namun bagi muda-mudi di Karimun bisa dijadikan sahabat baik, meskipun tidak seluruh jenis hewan berbisa mampu dijinakkan di tangan-tangan mereka. Namun, beberapa jenis hewan tersebut telah mampu beradaptasi dan menemani waktu-waktu luang mereka.

Adalah hal yang aneh mungkin jika Komunitas yang beranggotakan 28 orang ini justru menyalurkan hobinya lewat memelihara ular dan sejenis hewan reptil, namun cara inilah yang dianggap sangat efektif dalam memasyarakatkan hewan-hewan ini.

Tak hanya memelihara, mereka juga mampu mengembangbiakkan hewan tersebut serta aktif dalam memberikan pemahaman-pemahaman kepada masyarakat agar turut serta melestarikan jenis-jenis hewan yang terancam punah ini.

Beranjak dari cibiran sebagian besar orang yang menilai atau bahkan mencibir kepada lainnya "Lebih baik menghabiskan waktu dengan percuma daripada menghabiskan waktu dengan ular", membuat para muda-mudi yang tergabung dalam Komunitas Reptil Karimun ini semakin tertantang untuk membuktikan bahwa kepedulian mereka kepada hewan berbisa tersebut mendatangkan manfaat yang besar bagi masyarakat.

Didirikan pada 10 Oktober 2009 yang lalu Korek yang bersekretariat di jalan Teuku Umar RT001/RW001 No.36 Tanjungbalai Karimun ini telah membawa nama harum Kabupaten yang digelar dengan sebutan Bumi Berazam ini dalam iven nasional pada pameran reptil di Jakarta beberapa waktu lalu dan bahkan komunitas yang baru berusia 6 tahun ini telah menjadi 'Dewa Penyelamat' bagi sebagian kecil masyarakat Karimun yang mengalami pengalaman buruk terhadap hewan berbisa tersebut.

"Minggu lalu kita pernah ditelfon jam 3 malam tu, ada ular masuk kedalam rumah warga. kita datang, kita tangkap dan kita bawa pulang, ne sekarang masih ada," Kata Kabid Humas Korek, Beben sembari membelai ular yang dimaksud kepada BATAMTODAY.COM di Bascam Korek. Sabtu (6/2/2016).

Komunitas ini tak hanya mewadahi minat, hobi dan ketertarikan pada hewan yang justru dihindari oleh kebanyakan orang, Bahkan mereka selalu aktif dalam memasyarakatkan hewan-hewan tersebut lewan iven-iven kabupaten yang disejalankan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, mengenalkan lebih dekat jenis-jenis ular, cara mengambil sikap jika bertemu dengan ular berbisa maupun tidak dan cara penanganan jika tergigit ular tersebut.

"Semua berbeda, jika tergigit ular berbisa, hal yang harus dilakukan pertama adalah memberi pertolongan pertama pada kecelakaan dalam hal ini mengikat bagian anggota tubuh jika tergigit ular tersebut, contoh jika yang tergigit di bagian tangan, maka yang harus diikat di bagian lengan. Namun kita harus tahu terlebih dahulu ular jenis apa yang menggigit kita, karna semua penanganannya nggak sama," Impal Ketua Korek, Aditya.

Seluruh anggota komunitas ini juga tidak sertamerta hanya memperdulikan hewan peliharaannya, mereka juga aktif bermasyarakat dan bahkan sebahagian besar mereka mempunyai penghasilan tetap untuk memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga dan kebutuhan hobi mereka. 

Mereka juga aktif dalam mensosialisasikan kesekolah-sekolah untuk memperkenalkan kepada murid, pelajar, dan siswa akan pentingnya menjaga kelestarian hewan tersebut.

"Dalam minggu ini kita akan sosialisasikan lagi ke SMP," Pungkasnya.

Upaya menepiskan anggapan sebagian masyarakat akan keanehan hobi mereka juga ternyata cukup membuahkan hasil yang manis, terbukti dari akun group facebook mereka banyak diminati dan bergabung dalam akun tersebut. Tak jarang dalam laman facebook "korek komunitas reptil karimun" terdapat pembahasan-pembahasan atau diskusi-diskusi kecil bermuatan ilmiah.

Selain itu, mereka juga turut berkontribusi yang besar bagi Masyarakat Karimun. Pasalnya baru-baru ini Korek telah berhasil mengidentifikasi beberapa jenis ular yang tergolong berbahaya berada di Kabupaten Maritim ini.

"Hal yang mendasar yang harus diketahui adalah, ular tidak akan menyerang jika dirinya tidak merasa terancam. Nah sikap yang harus dijaga saat bertemu atau dengan ular berbisa adalah tidak melakukan gerakan yang berlebihan, cukup diam saja. Jika kita melakukan gerakan, maka ular akan menganggap kita adalah ancaman buat dia (Ular,Red). Gitu juga sebaliknya, jika kita bersikap diam saja tanpa melakukan gerakan, ular pasti tidak akan menyerang, karna kita bukan ancaman buat dia," Beber Anggota Korek, Devis.

Editor : Surya