KPU BC Tipe B Batam Gagalkan Penyelundupan Dua Kontainer Beras dan Gula
Oleh : Romi Chandra
Kamis | 04-02-2016 | 17:53 WIB
bc-beras-gula-slendupan.jpg
Kepala Bidang BKLI KPU BC Tipe B Batam, Kunto Prasti menunjukkan barang bukti beras dan gula selundupan yang diamankan. (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Upaya penyelundupan 53,7 ton beras dan 25 ton gula, yang disimpan di dalam dua kontainer, berhasil digagalkan aparat Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai (BC) tipe B Batam, Sabtu (30/1/2016).

Kepala Bidang BKLI KPU BC Tipe B Batam, Kunto Prasti, mengatakan, penindakan itu, dilakukan saat dua kontainer berisi beras dan gula masuk di Pelabuhhn Batuampar. Dalam izinnya, kontainer itu seharusnya berisi alat-alat pertukangan oleh importir PT SNA.

"Karena curiga, isi kontainer diperiksa dan ditemukan 23.7 ton beras merk “AAA”, “NGNAM BEE” dan “FLYING MAN”, serta 25 ton gula kristal merk “Baramati Agro”, dengan perkiraan nilai barang sebesar Rp 608,2 juta," ugkap Kunto, yang didampingi Kabid Penindakan dan Pengawasan (P2), Akhiyat Mujayin, Kamis (4/2/2016).

Sesuai dengan aturannya tambah beras dan gula merupakan komoditi pangan strategis yang dibatasi impornya berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 103/M-DAG/PER/12/2015 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Beras dan Permendag Nomor 117/M-DAG/PER/12/2015 tentang Ketentuan Impor Gula.

Selain itu jelasnya, pihaknya sedang melakukan permintaan keterangan terhadap para pihak terkait. Begitu juga, pihaknya sedang mengurus proses penetapan barang bukti menjadi Barang Dikuasai Negara (BDN) atau Barang Milik Negara (BMN).

Sementara keterangan Mujayin, Kabid P2 KPU BC Tipe B Batam, beras dan gula tersebut kemungkinan besar berasal dari Vietnam. Namun diselundupkan ke Batam melalui Sigapura.

"Kita merasa curiga degan kontainer yang dibawa PT SNA. Setelah digeledah, ternyata memang benar ada beras dan gula. Sebelumnya kita sudah mendapatkan informasi penyelundupan tersebut, dan langsung dilakukan pengintaian. Sudah banyak saksi yang kita periksa," pungkasnya.

Editor: Dodo