Danyon 10 Marinir Bantah Anggotanya Terlibat Aksi Penusukan di Lokasi Judi Dadu
Oleh : Harun Al Rasyid
Jum'at | 29-01-2016 | 19:13 WIB
IMG_20151221_103815.jpg
Komandan Batalyon (Danyon) 10 Marinir Satria Bumi Yudha (SBY) Letkol Anjas Wicaksono Putro (kiri). (Foto: Harun Al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Komandan Batalyon (Danyon) 10 Marinir Satria Bumi Yudha (SBY) Letkol Anjas Wicaksono Putro membantah anggotanya terlibat aksi penusukan di lokasi perjudian dadu di Taman Boulevard Blok L Jodoh, Kecamatan Batuampar Batam, Kamis (28/1/2016) sekitar pukul 23.00 WIB lalu. 


Menjawab BATAMTODAY.COM, Letkol Anjas menegaskan, tidak ada aksi penusukan itu. Tapi memang ada aksi pengeroyokan. "Yang ditusuk gak ada itu. Cuma memang semalam ada pengeroyokan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap anggota Kodim," ungkap Danyon 10 Marinir SBY itu.

Memang, tambahnya, saat terjadi aksi pengeroyokan itu, anggota ada di lokasi kejadian. Tapi soal berita ditusuk itu tidak ada. "Saya sudah komunikasi sama Dandim, gak ada yang ditusuk itu. Memang berkelahi antara masyarakat dengan pemuda-pemuda anggota Kodim tersebut, karena tidak mau dibubarkan itu. Begitu informasinya," paparnya. 


Sebelumnya diberitakan, keterangan yang berhasil dihimpun BATAMTODAY.COM, peristiwa itu terjadi di lokasi judi dadu, Taman Boulevard Blok L Jodoh, Kecamatan Batuampar. 

Ketika itu, permainan judi dadu tengah berlangsung, tiba-tiba lapak dadu didatangngi seorang pria berinisial ZN. Ia kemudian beridiri di tengah-tengah lapak dadu sambil berteriak dan mengobrak-abrik lapak dadu tersebut.

"Setelah mengobrak abrik dadu tersebut, ZN langsung menarik baju seorang pria berinisial RP dan memukul di bagian kepala, muka serta tubuhnya," ungkap seorang saksi mata yang keberatan namanya ditulis media, Jumat (29/1/2016). 

Melihat kejadian itu, rekan RP, Rf beserta teman-temannya datang membantu. Lalu, mereka pun mengeroyok ZN menggunakan balok dan senjata tajam. "Kejadian itu langsung dilerai kawan-kawan ZN yang juga tengah berada di loksi dadu tersebut," tambahnya. 

Namun nahas bagi ZN. Seketika itu ia tumbang karena mendapat pukulan balok dan luka tusuk. Ia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Harapan Bunda untuk mendapat pertolongan.

Akibat kejadian tersebut, ZN mengalami luka lebam di wajah dan luka tusuk pada bagian dada sebelah kanan serta mendapat 7 jahitan. Saat ini, ZN sudah meninggalkan rumah sakit. Sedangkan RP menderita luka lebam pada bagian kepala dan wajah.

Belakangan diketaui ZN ternyata adalah anggota TNI berpangkat Sertu dan Rf juga anggota TNI dari satuan lain berpangkat Praka. Sementara RP adalah warga sipil. 

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kepri Komisaris Besar Polisi Adi Karya Tobing, yang dikonfirmasi BATAMTODAY.COM, belum bersedia memberikan keterangan.

Editor: Dardani