Dinkes Dituding Tutup-tutupi Persoalan Balita Penderita Gizi Buruk di Batam
Oleh : Roni Ginting
Rabu | 27-01-2016 | 14:36 WIB
uba-baru.jpg
Anggota Komisi IV DPRD Batam, Uba Ingan Sigalingging.

BATAMTODAY.COM, Batam - Anggota Komisi IV DPRD Batam, Uba Ingan Sigalingging, mengaku tidak pernah mendapat laporan soal balita penderita gizi buruk yang jumlahnya mencapai 99 orang di tahun 2015.

"Kita tidak pernah diberi laporan adanya penderita gizi buruk," kata Uba, Rabu (27/1/2016).

Banyaknya penderita gizi buruk tersebut sangat mengejutkan, karena saat laporan keterangan pertanggungjawaban yang disampaikan tidak ada laporan gizi buruk. "Kalau tidak dilaporkan, berarti ada yang tidak dibuka ke publik," kata Uba.

Hal tersebut sangat disayangkan, pasalnya menyangkut tentang kondisi masyarakat yang sebetulnya perlu mendapat perhatian serius dari Pemko Batam. 

"Sepertinya ada yang ditutup-tutupi, ada apa ini kenapa tidak ada laporannya," keluhnya. Baca: Dahlan Tak Tahu Ada 99 Bayi di Batam Derita Gizi Buruk

Untuk menyikapinya, DPRD secepatnya akan memanggil serta mempertanyakan ke Dinas Kesehatan untuk segera disikapi karena telah memiliki anggaran yang cukup.

"Anggaran sudah ada, kita segera panggil Dinkes," tegas Uba.

Sebelumnya, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengaku, sampai hari ini dirinya belum mendapatkan laporan terkait sejumlah warganya yang merupakan bayi di bawah lima tahun (Balita) terkena penyakit gizi buruk.
 
Dahlan berdalih, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam belum memberikan data anak yang bergizi buruk di Batam. Karena itu ia mengaku belum bisa memutuskan langkah apa yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan gizi buruk tersebut.

"Sampai sekarang belum dapat angka pastinya. Tapi tentu nanti akan ada bantuan jika ditemukan penderita gizi buruk di Batam," kata Dahlan singkat, Senin (25/1/2016).

Padahal, data yang berhasil dihimpun dari Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemko Batam, Ardiwinata, selama tahun 2015 disebutkan ada 99 balita yang menderita gizi buruk.

Dari 99 balita tersebut, diantaranya puskesmas di Kecamatan Batuaji, sebanyak 26 orang kemu Puskesmas Bulang, 5 di Botania, 10 di Kabil, 4 di Sekupang dan 1 di Lubukbaja.

Kemudian, di Puskesmas Sengkuang sebanyak 4 orang, 2 di Baloi Permai, 10 di Pulau Galang, 10 di Belakangpadang, 5 di Sei Langkai dan 14 di Sei Lekop. Sedangkan yang bebas dari permasalahan tersebut hanya di Sei Panas. 

Sementara itu, sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Batam, Chandra Rizal menjelaskan bahwa ada satu persen penderita gizi buruk di Batam. Satu persen tersebut, berasal dari jumlah keseluruhan balita di Batam.

Menurutnya, rata-rata gazi buruk terjadi karena orangtua yang tidak paham akan nutrisi makanan yang diberikan kepada anaknya. Kemudian faktor ekonomi juga mempengaruhi penyakit berbahaya ini.

"Balita yang terkena gizi buruk kita berikan pelayanan di puskesmas atau pun pustu-pustu (puskesmas pembantu) dengan memberikan makanan tambahan, sampai mereka normal," katanya.

Editor: Dodo