Awas! Demam Berdarah di Batuaji Telan 1 Korban Jiwa
Oleh : Harun al Rasyid
Kamis | 21-01-2016 | 09:50 WIB
pasien-dbd-rusd-batam.jpg
Salah satu pasien DBD yang menjalani perawatan medis di RSUD Embung Fatimah. (Foto: Harun al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketika musim penghujan tiba, salah satu penyakit yang sering melanda masyarakat adalah demam berdarah dengue (DBD). Penyakit yang disalurkan melalui gigitan nyamuk itu kini mulai mewabah di daerah Batuaji.

Menurut keterangan dari Nuraini, Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, penyakit DBD sudah menyerang warga sejak Desember 2015 lalu. Sebanyak 36 pasien menjadi korban penyakit demam berdarah dan dirawat ke rumah sakit tersebut. 

Diantara kebanyakan pasien DBD yang mendatangi RSUD, rata-rata warga yang berdomisili di daerah Batuaji. "Dari bulan Desember sudah ada 36 pasien yang masuk. Rata-rata pasien berdomisili di Batuaji dan sekitarnya," ungkap Nuraini kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (21/1/2016). 

Sementara itu, sejak Januari 2016 sudah sekitar 20 orang pasien penyakit demam berdarah yang terpaksa harus dirawat inap di Embung Fatimah. Sejak Desember 2015 hingga Januari 2016, rata-rata penyakit demam berdarah ini menyerang anak-anak usia Sekolah Dasar (SD). 

"Ada pasien DBD dewasa, tapi kebanyakan anak-anak usia sekolah dasar. Yang usia satu tahun juga ada" tuturnya 

Di tempat yang sama, Retno Laila, dokter spesialis anak saat ditemui pewarta, di lantai III, Ruangan Anyelir, RSUD Embung Fatimah menuturkan, penderita DBD tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun-tahun yang lalu. 

"Bandingkan tahun lalu, peningkatan jumlah pasien DBD lebih parah tahun ini," tutur Retno. 

Sampai saat ini, dari 20 pasien selama periode Januari, tinggal 13 pasien yang masih menjalani pengobatan di RSUD Batam. Selain itu, dijelaskannya juga akibat penyakit demam berdarah yang menyerang warga Batuaji, salah satu pasien diantaranya meninggal dunia. 

"Kemarin sekitar 20 orang pasien DBD. Ada yang sudah keluar, ada yang masuk lagi. Kemarin ada yang meninggal 1 orang karena DBD," ujarnya. 

Editor: Dodo