Berkah Awal Tahun Mengalir ke Kampung Tua
Oleh : Ahmad Rohmadi
Rabu | 13-01-2016 | 08:00 WIB
abdullah_warga_kampung_tua.jpg
Abdullah, warga kampung tua Tiangwangkang. (Foto: Ahmad Rahmadi)

SUMRINGAH. Ya, warga Kampung Tua Tiangwangkang, Pulau Lance, Pulau Akar dan Pulau Panjang di Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, Batam, itu tak sanggup menyembunyikan kegembiraan dari wajah mereka pagi itu, Senin (11/1/2016). Karena, sejak hari itu, sumber air sudah dekat. Berikut liputan wartawan BATAMTODAY.COM Ahmad Rohmadi yang memotret kebahagiaan mereka.


Kini, tak perlu lagi harus mengayuh pompong, perahu kayu, untuk mencari air bersih. Atau, membelinya di tepi jalan raya. Karena kini tinggal memutar kran, air bersih pun mancur. 

Pagi itu, puluhan warga berkumpul di Musholah At Taqwa yang terletak tidak jauh dari gerbang utama memasuki wilayah Kampung Tua Tiangwangkang. Bahkan, mereka pun rela meninggalkan rutinitas hariannya sejenak, untuk menyambut kedatangan sosok pemimpin barunya lima tahun ke depan.

Sosok yang mereka tunggu itu adalah seorang pensiunan polisi yang terpilih menjadi Wali Kota Batam 2016-2021 mendatang, HM. Rudi. 

Tidak hanya menyambangi warganya, kedatangan Rudi pagi itu juga sekaligus meresmikan ground reservoir. Itulah bangunan yang menampung air bersih sebelum didistribusikan ke rumah warga di Kampung Tua Tiangwangkang dan ketiga pulau tersebut.

Ground reservoir itulah yang telah puluhan tahun yang mereka nantikan. Simak kisah Abdullah, salah satu warga yang menyebutkan diri asli orang Kampung Tua Tiangwangkang kepada BATAMTODAY.COM, mengungkapkan rasa bahagianya pagi itu. Karena masa-masa susah mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari hari itu, kini sudah berlalu. 

"Biasanya harus nyeberang pulau cari yang ada sumber mata airnya, kalau tidak, kadang juga beli di jalan raya sana," ujarnya memulai kisahnya. 

Nelayan berkumis tipis itu tak lupa menyampaikan terimakasihnya kepada Pemko Batam yang telah membuktikan perhatiannya kepada masyarakat tempatan yang jauh dari Kota Batam. Penyaluran air bersih dari PT Adhya Tirta Batam (ATB) yang dikelola oleh Pemko Batam itu sangat sangat membantu masyarakat. 

Meski nantinya akan dikenakan biaya pemakaian, Abdullah tidak akan keberatan. "Tidak ada masalah, kan untuk kita airnya dan kita yang makai, jadi ya tidak apa-apa, kalau sudah bayar yang penting kan sudah dialiri air bersih," katanya. 

Rupanya, berkah awal tahun 2016 itu tidak hanya mengalir bersama air bersih saja ke kampung tua ini. Tapi, berkah 2016 itu juga mengalir bersama sengat listrik dari PT B'right PLN Batam. Kini, rumah-rumah warga kampung tua itu sudah terang di mlam hari. 

Maka, lengkaplah berkah awal tahun itu mengalir ke Kampung Tua Tiangwangkang, Pulau Lance, Pulau Akar dan Pulau Panjang itu. "Alhamdulliah, listrik sudah masuk dan air juga sudah masuk," ujarnya

Sementara itu, Kepala Dinas PU Kota Batam, Yumasnur menuturkan, pada tahun 2015 lalu, Pemko Batam membangun lima unit tangki penampung untuk pelayanan air bersih ke beberapa pulau. Tangki utama berkapasitas 150 kubik itu berfungsi sebagai penampung air dari ATB sebelum disalurkan ke empat titik.

Penampung lainnya terletak di Tiangwangkang berkapasitas 200 kubik, dan masing-masing 50 kubik di Pulau Lance, Pulau Akar, serta Pulau Panjang.

Sebanyak 337 sambungan dipasang menggunakan pipa distribusi sepanjang 15.180 meter. Dengan 4.000 meter di antaranya melalui bawah laut dari Tiangwangkang ke tiga pulau.

"Anggaran yang digunakan Rp8 miliar lebih, berasal dari DAK (Dana Alokasi Khusus) di APBD 2015. Itu termasuk untuk pipa, pompa, dan lainnya," jelasnya

Meski menggunakan air ATB, masyarakat tidak membayarkan langsung tagihannya kepada perusahaan penyedia air bersih Kota Batam tersebut. Melainkan kepada Unit Pengelola Teknis (UPT) Pelayanan Air Bersih Dinas Pekerjaan Umum Kota Batam.

"Agak lebih mahal sedikit tarifnya, tapi lebih murah dari beli biasanya. Mohon dibayar tepat waktu. Kalau menunggak petugas akan putus. Tapi melihat animo masyarakat, Insya Allah itu tidak akan terjadi," ujarnya. 

Editor: Dardani