Gegara Minum Jelly Tak Jelas, Bibir Raka Jontor
Oleh : Harun Al Rasyid
Jum'at | 08-01-2016 | 16:13 WIB
DSC_1340.jpg
Beginilah bibir Raka Aditiya Zulfadli setelah minum jelly. (Foto: Harun Al Rasyid) 

BATAMTODAY.COM, Batam - Hati-hati mengkonsumsi minuman dalam kemasan instan yang tidak jelas, terutama bagi anak-anak. Bisa-bisa bibir anak Anda jontor seperti yang dialami Raka Aditiya Zulfadli (5). 


Bibir Raka bengkak setelah mengkonsumsi minuman merk Jelly Segar rasa nanas, Kamis (7/1/2016) malam. Seusai minum, bibir Raka gatal dan bengkak. 

Anak sulung pasangan Sri Nengsih (37) dan Zulfahmi (37) warga Perumahan Bukit Kemuning, Blok D2 Nomor 11, RT 1 RW 16, Kelurahan Mangsang harus dilarikan ke Klinik Pramidita Panbil. 

Sri, kaget lantaran baru kali ini mengalami hal yang aneh pada anaknya. Padahal, minuman kemasan yang bisa didapatkan di warung-warung itu sering dikonsumsi Raka dan tidak pernah mengalami luka begkak seperti itu. 

"Baru habis minum beberapa tegukan, terus langsung gata-gatal. Habis itu benjol di bibirnya," kata Sri saat ditemui di rumahnya Kamis, (7/1/2016). 

Ia menduga, Jelly Segar yang diproduksi PT. Karya Tirta Makmud di Medan itu tidak layak dikonsumsi masyarakat. Namun setelah dilarikan ke klinik di Panbil, dokter menyampaikan bahwa anaknya menderita alergi pada zat pewarna pada minuman Jelly itu. 

Akibatnya, bibir bocah itu mengalami pembengkakan hingga dower. "Kata dokter si Raka alergi zat perasa. Nanti akan sembuh,"tuturnya. 

Walaupun demikian, ia menambahkan agar minuman Jelly itu bisa dicek oleh pemerintah sehingga dapat memastikan kelayakannya dan aman untuk dikonsumsi. Dengan demikian tidak ada lagi warga masyarakat lain yang menjadi korban setelah mengkonsumsi minuman itu 

"Minta pemerintah biar mengecek, baik apa tidaknya dikonsumsi. Nanti malah kena ke orang lain juga,"pungkasnya. 

Sementara, ketua Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Batam, Setia murni saat dihubungi pewarta menyarankan agar melaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Batam. Selanjutnya baru akan ditangani oleh pihak BPOM

"Itu kejadian luar biasa, diharapkan lapor Dinas Kesehatan. Hasil dari dinas kesehatan baru disampaikan ke BPOM untuk dicek lagi," kata Murni. 

Editor: Dardani