Tabir Perjalanan Dwi Djoko Wiwoho Bergabung ISIS

Beginilah, Bila Istri Mendominasi...
Oleh : hadli dan Saibansah
Jum'at | 01-01-2016 | 09:35 WIB
dwi_djoko_wiwoho_di_tipi.jpg
Wajah dan data Djoko yang ditayangkan di Televisi Berita Satu. (Foto: Dok Batamtoday.com)

SELAIN menebar kebingungan pemicu gaduh soal BP Batam, kehadiran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo ke Tanjungpinang, Rabu (30/12/2015) lalu, juga membawa sebuah titik terang. Yaitu, hasil investigasi yang mengungkap di balik kepergian mantan Direktur Pelayanan Satu Pintu (DPSP) Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho, bergabung dengan ISIS (Islamic State of Iraq and Suriah). Berikut catatan wartawan BATAMTODAY.COM, Hadli dan Saibansah tentang latar belakang Dwi Djoko Wiwoho bergabung dengan ISIS.

Akhir pekan lalu, BATAMTODAY.COM menyambangi rumah Djoko, demikian pria jangkung itu biasa disapa, di kawasan rumah dinas BP Batam, Sei Harapan, Sekupang, Batam. Hanya berjarak sekitar 100 meter dari Kedai Sop Tulang Cirebon yang ramai pengunjung. 

Tak banyak yang berubah dari tampilan luar, pagar dan cat rumah masih tetap sama. Tidak berubah sama sekali. Bahkan, 2 unit mobil Djoko juga masih terparkir rapi. Terkesan, rumah ini masih dihuni dan tidak ada yang aneh sama sekali. 

Tapi, hasil penyelidikan yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berkata lain. Direktur PTSB BP Batam yang juga anak seorang jenderal bintang satu TNI Angkatan Udara itu, benar telah bergabung dengan ISIS di Suriah. Sampai di sini, tidak ada yang baru. 

Namun, hasil investigasi Kemendagri selanjutnya mengungkapkan dominasi istri yang sangat kuat, membuat pertahanan sikap dan prinsip seorang Djoko goyah. "Kesimpulan sementara, bahwa Saudara Djoko dan keluarga diduga dipengaruhi oleh istri dan kakak ipar untuk berjihad ke Suriah," ungkap Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Rabu (30/12/2015) lalu.

Tim penyelidik Kemendagri juga menemukan fakta, bahwa Djoko tidak pergi seorang diri pergi ke Suriah. Dia pergi bersama 25 orang dari keluarga istri dan sang mertuanya. Termasuk, tiga orang anak gadis Djoko yang masing-masing berumur 11, 17, dan 19 tahun.

Mereka berangkat dengan menggunakan jasa PT TAM, perusahaan travel yang berkantor di kawasan Jakarta Pusat. "Perusahaan travel yang memberangkatkan Djoko adalah PT TAM yang beralamat di bilangan Jakarta Pusat. Dari tiket travelnya, diketahui issued tiket tertanggal 27 Juli 2015 dengan keberangkatan tanggal 28 Juli 2015," lanjut Tjahjo Kumolo.

Lalu, hasil investigasi Kemendagri itu diserahkan secara resmi ke Polda Kepri. Sayangnya, ketika BATAMTODAY.COM mencoba menelusuri laporan itu, Kabid Humas Polda Kepri AKBP Hartono mengaku belum bisa mengkonfirmasi, apakah data-data tersebut sudah masuk ke Polda Kepri atau belum. Karena data tersebut masuk dalam katagori informasi rahasia.

"Harus saya cek dulu kebenarannya ke Intelkam. Karena hal-hal seperti itu tidak langsung masuk melalui saya, tapi langsung ke pimpinan," ujarnya menjawab BATAMTODAY.COM, Kamis, 31 Desember 2015.

Namun, perwira menengah yang akrab dengan para wartawan itu mengungkapkan, bahwa kasus Djoko telah ditangani langsung oleh Mabes Polri. "Untuk kasus Djoko ditangani Mabes Polri langsung."

Terlepas dari semua itu, hasil investigasi Kemendagri itu menguatkan dugaan bahwa peran Ratna Nirmala, istri Djoko, begitu dominan dalam mengarahkan biduk rumah tangga. Termasuk, pengaruh dari keluarga istri dan mertuanya.

"Ayah Djoko sampai menangis di depan saya, dan mengatakan tidak rela anaknya dibawa ke Suriah. Kalau memang mau mati, lebih baik Djoko mati di sini saja," ungkap sumber BATAMTODAY.COM mengisahkan pertemuannya dengan ayah kandung Djoko di Jakarta, belum lama ini.

Temuan tim investigasi Kemendagri itu juga mengingatkan curhat Djoko kepada BATAMTODAY.COM di Kedai Sop Tulang Cirebon dekat rumahnya itu, sekitar sebulan sebelum dirinya memutuskan bergabung dengan ISIS. Dalam curhatnya itu, si jangkung itu mengungkapkan sekilas masalah rumah tangganya. Bahkan, beberapa kali Djoko mengungkapkan rencananya untuk mengakhiri biduk rumah tangganya dengan Ratna Nirmala. 

Tapi apa daya, dominasi pengaruh perempuan yang telah memberinya tiga orang putri itu begitu kuat. Dominan. Terlaku kuat bagi seorang Djoko. Sampai-sampai, niatnya untuk mengakhiri biduk rumah tangganya itu, kandas. Hingga sekarang. 

Editor: Dardani