Sebelum Cemari Laut, Bapedal Batam Desak Owner Angkat Bangkai Kapal MT Thorco
Oleh : Hadli
Sabtu | 19-12-2015 | 16:35 WIB
dendi_purnomo_bapedalda_batam.jpg
Kepala Bapedal Batam, Dendi Purnomo. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kota Batam berharap kapal MT Thorco Cloud V2FU6 yang kini karam di perairan Internasional, Selat Singapura agar dapat segera diangkat sebelum mencemari laut yang timbul dari bahan bakar minyak (BBM) kapal tersebut. 


"Kami berharap kapal segera ditarik kedarat, karena sejauh ini belum diketahui apakah laut sekitar sudah tercemar," kata Kepala Bapedal Kota Batam, Dendi Purnomo kepada media ini, Sabtu (19/12/2015). 

Kapal MT Thorco Cloud V2FU6 kini masih berada di koordinat --1'-12"-64-N--103'-54"-105-E, perbatasan antara Batam, Kepulauan Riau-Singapura setelah ditabrak oleh kapal MV.Stolt Comitment pada Rabu (16/12/2015) sekitar pukul 16.30 WIB. 

Dendi mengatakan, keesokan hari setelah terjadi tabrakan tim lingkungan hidup Bapedal Kota Batam turut mengkroscek kelokasi bangkai kapal untuk memastikan sejauh mana tingkat pencemaran laut yang telah terjadi. 

"Pengamatan masalah pencemaran masih berlangsung, dengan penelusuran ke lokasi kecelakaan dan beberapa pantai yang diduga menurut pola arus dapat tercemar. Beberapa  sample air laut sudah diambil untuk diteliti," kata Dendi. 

Ia mengatakan, sejauh ini dapat dipastikan laut perairan Batam belum  tercemar akibat tabrakan tersebut. Pasalnya, sampai saat ini belum ada masyarakat khususnya nelayan yang mengeluh terjadi pencemaran. "Sementara ini belum ada nelayan yang  mengadu ke Pos Aduan Bapedal," jelasnya. 

Diberikan sebelumnya, Kantor Pelabuhan Laut Batam telah berupaya  memanggil penanggungjawab kapal MT Thorco Cloud V2FU6 yang tenggelam setelah bertabrakan dengan kapal MV Stolt Commitment, Rabu (16/12/2015) malam lalu.
 
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Pelabuhan Laut Batam, Gajah Roseno. Ia mengatakan, pemanggilan itu dilakukan untuk mengkoordinasikan terkait bagaimana mengangkat kapal tersebut. Pasalnya, kapal yang tenggelam tepat berada di jalur Internasional.

"Kita mengupayakan jangan sampai terjadi pencemaran laut dan akan menandai lokasi tenggelamnya kapal. Sekarang baru tahap pembicaraan. Mereka juga memiliki izin berlayar yang lengkap," terang Gajah, Jumat (18/12/2015) sore.

Selain itu, Thorco Cloud V2FU6 sendiri, merupakan kapal bermuatan pipa yang dibawa dari Batam dan rencananya menuju Taiwan. Dari 12 kruw kapal 6 orang berhasil diselamatkan dan tengah mendapat perawatan rumah sakit di Singapura. 

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) cabang Tanjungpinang, Abdul Hamid
mengatakan, pada hari ke empat setelah peristiwa tabrakan terjadi, pihaknya belum bisa menyelam, menyelusuri korbann apakah masih terjebak di dalam kapal. Pasalnya, sejauh ini pihak kepolisian Singapura belum memberin informasi secara resmi. 

"Belum ada keterangan resmi dari para korban yang selamat atau pihak kepolisian Singapura untuk menjelaskan yang tidak selamat dalam posisi dimana setelah insiden tersebut," ujarnya, Sabtu (19/12/2015).

Editor: Dardani