6 ABK Masih Dinyatakan Hilang

Tabrakan KapaI di Selat Singapura, Basarnas belum Turunkan Penyelam Evakuasi Korban
Oleh : Irwan Hirzal
Sabtu | 19-12-2015 | 12:37 WIB
mt-stoot.jpg
MV Stolt Commitment yang terlibat tabrakan dengan MT Thorco Cloud V2FU6 dikawal oleh sebuah kapal patroli. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Hingga hari keempat pasca-insiden tabrakan dan tenggalamnya kapal MT Thorco Cloud V2FU6 di perairan jalur internasinal, tidak jauh dari Belakangpadang, Kota Batam, Badan SAR Nasional (Basarnas) cabang Tanjungpinag belum juga menurunkan tim penyelam untuk mengevakuasi 6 anak buah kapal (ABK) yang diduga masih terjebak di kapal kargo tersebut.

"Belum ada keterangan resmi dari para korban yang selamat atau pihak kepolisian Singapura untuk menjelaskan yang tidak selamat dalam posisi di mana setelah insiden tersebut," ujar Kepala Basarnas Tanjungping, Abdul Hamid, Sabtu (19/12/2015).

Hal itu membuat pihaknya masih melakukan pencarian korban secara manual, menyisir laut tidak jauh dari lokasi tengelamnya kapal sambil berharap mayat mengapung.

"Sampai sekarang belum ada kejelasan terkait 6 ABK yang tidak selamat. Ya, kita masih menunggu dari kepolisian Singapura. Kalau mereka meminta dievakusi kita akan terjunkan tim penyelam," ujar 
Abdul Hamid melalui sambungan telepon.

Sementara itu, Danlanal Batam Kolonel Laut (P) R. Eko Suyatno menyatakan dalam insiden tersebut seluruh instansi terkait sudah mengawal kapal yang tenggalam yaitu TNI Angkatan Laut, KPLP, Bakamla, Polair dan Dinas Perhubungan Batam.

"Ada 17 kapal yang mengawal MT Thorco Cloud V2FU6. Karena tenggelamnya kapal itu pada titik koordinat jalur internasional yang dilintasi seluruh kapal di dunia," ujar Eko kemarin.

Setidaknya dalam data ada 500-1.000 kapal yang melintas jalur internasional tepat di lokasi tenggelamnya MT Thorco Cloud V2FU6. 

"Dinas Perhubungan kemarin sudah memberikan rambu-rambu atau tanda suar warna kuning kebiruan agar kapal-kapal yang melintas mengetahui," pungkasnya

Editor: Dodo