Usai Insiden Pencekikan, Lion Air Cekal Penumpang Ini
Oleh : Hadli
Jum'at | 18-12-2015 | 12:58 WIB
cekik_ilustrasi.jpg
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Permintaan maaf calon penumpang pesawat Wings, Pontas Humala Tua Panjaitan kepada staf Lion Air Group  Febry Irawan dan manajemen tidak menyurutkan maskapai itu mencekal konsumennya, karena mencekik kariyawannya.

"Saya diblack list dari Lion grup. Tidak boleh lagi naik pesawat Wings, termasuk Lion Air. Tapi tidak apalah banyak pesawat lain," kata pria kelahiran Balige, 5 Juni 1969 ini. 

Pontas adalah satu diantara puluhan calon penumpang pesawat Wings yang mengamuk karena kurang lebih 4 jam menunggu di ruang gate A9 pada Rabu (16/12/2015). Para calon penumpang  protes kepada pihak maskapai yang dinilai belum memberikan kepastian terbang ke Silangit, Sumatra Utara. 

"Seharusnya pesawat terbang pukul 08.30 WIB, tapi batal. Sekitar pukul 11.00 WIB pesawat yang dibilang petugas Lion akan mengangkut kami, sudah terbang, tapi terbang ke Bengkulu. Saat kami semua protes, kami dikasih tahu Jumat baru pesawat itu terbang. Kan ini ditipu. Saya langsung emosi," kata warga berdomisili Karimun, Kepulauan Riau ini. 

Bermalam di Polsek Kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam membuat ia menyadari kesalahannya. Hampir saja ia merayakan Natal dan Tahun Baru di dalam penjara, karena ia dilaporkan Febry Irawan atas perbuatan tidak menyenangkan. 

"Saya khilaf karena itu spontan, tidak ada maksud saya mencelakai orang. Saya mohon maaf kepada maskapai Lion Air khususnya Febri atas kejadian itu," kata dia. 

Distrik Manajer Lion Air Batam, M. Zaini Bire membenarkan. Menurut dia, mulai saat ini Pontas dilarang naik pesawat Lion Air Grop. "Setelah masalah selesai (damai), sore ini juga ia mau naik Wings. Saya bilang tidak boleh lagi termasuk pesawat Lion," ujarnya. 

Dalam hal keterlambatan penerbangan, kata dia pihak maskapai yang salah. Namun kesalahan itu telah dipenuhi dengan memberikan kompensasi sebesar Rp 300 ribu kepada tiap calon penumpang tujuan Silangit. 

"Silakan kita dimarah, kita terima tapi jangan main fisik. Saya maunya dia (Pontas) tiga malam di Polsek ini. Seperti kata Kapolsek (Iptu Tomas Charles), ini memberikan shock therapy kepada dia agar tidak mengulangi lagi perbuatannya. Atas perbuatannya juga dia tidak dapat kompensasi, tiketnya juga hangus," tutur Bire.

Editor: Dodo