Wanita Ini Diserang Empat Pekerja di Lahannya Sendiri
Oleh : Romi Chandra
Selasa | 08-12-2015 | 12:52 WIB
jamilah-lapor.jpg
Jamilah saat mendapatkan perawatan dari petugas kepolisian sebelum membuat laporan di SPK Polresta Barelang.

BATAMTODAY.COM, Batam - Jamilah (58), perempuan yang tinggal di kawasan Nongsa, dipukuli empat orang yang merupakan pekerja di ladang miliknya. Informasi yang didapat, pemukulan itu karena pekerja tidak terima kelompok tani dibubarkan, Selasa (8/12/2015) siang.

Ditemani suaminya, Abdurrahman (55), korban berencana membuat laporan di Mapolresta Barelang. Tampak darah segar terus mengucur dari bibirnya. Selain itu, jalannya juga terlihat pincang karena dipukuli menggunakan kayu.

Menurut Abdurrahman, yang mengeroyok istrinya bernama Rauf, Udin, Irsyad dan istrinya. Mereka menggarap lahan miliknya seluas 21 hektar dengan perjanjian pinjam pakai, dengan tanaman yang boleh ditanam berusia maksimal enam bulan. Namun mereka malah menanam tanaman dengan usia tahunan, dan melanggar perjanjian.

"Kami berniat membubarkan kelompok tani yang mereka ikuti, karena tidak menguntungkan setelah berjalan bertahun-tahun. Tapi mereka tidak terima, dan menyerang istri saya," terang Abdurrahman.

Ia yang mencoba menolong, juga tidak bisa berbuat banyak karena kalah jumlah. Bahkan warga yang berniat melerai mendapat ancaman dari keempat orang tersebut. "Mereka memegang kayu dan parang, sehingga warga tidak berani mendekat. Istri saya kena pukul di tubuh dan kaki, serta wajahnya," terang Abdurrahman.

Sekitar lima belas menit mendapat serangan, akhirnya mereka bisa melarikan diri dan langsung mendatangi Mapolresta Barelang. Jamilah sendiri langsung mendapatkan pengobatan dari dokter kepolisian di lobi Mapolres. Kemudian mereka diarahkan ke SPK untuk membuat laporan.

"Kami mau membuat laporan. Jelas kami tidak terima, lahan itu milik kami, mereka juga sudah melanggar perjanjian. Sekarang istri saya jadi imbasnya," pungkas Abdurrahman sambil memapah istrinya ke SPK membuat laporan.

Editor: Dodo