BP Batam Sambut Baik Konsep Smart Island dan Green City dari Pemerintah Yokohama
Oleh : Roni Ginting
Jum'at | 04-12-2015 | 12:28 WIB
mustofa-yokohama.jpg
Kepala BP Batam Mustofa Widjaja saat menyambut kedatangan delegasi Yokohama City. (Foto: Humas BP Batam)

BATAMTODAY.COM, Batam - Delegasi Yokohama City dan perusahaan asal Jepang Iforcom melakukan kunjungan ke Badan Pengusahaan (BP) Batam yang menawarkan konsep Smart City di Batam, Kamis (3/12/2015). Pertemuan tersebut bertujuan untuk memberikan laporan dan memperoleh informasi terbaru dalam bidang energi terbarukan dan pengelolaan limbah.

Dalam pertemuan di lantai 8 Gedung Bida BP Batam tersebut, Development Cooperation Division of Yokohama, Yasuaki Nakamura menjelaskan bahwa Iforcom merupakan salah satu perusahaan Jepang yang bergerak di bidang lingkungan.

Perusahaan yang terletak di Yokohama pada awalnya berbasis IT (sistem industri listrik) kemudian berkembang membuat sistem untuk penghematan energi dan lingkungan. Iforcom telah membuka perusahaan di Filipina dan Indonesia.  

Fokus Iforcom sekarang adalah upaya mengurangi biaya energi. Upaya atau mereduksi listrik tersebut dapat diterapkan di rumah sakit, industri, dan gedung pendidikan (sekolah,universitas).

"Sebagai contoh pertama kali di Piccaso hotel, Filipina dengan konsep yang kami tawarkan dapat mereduksi listrik rata-rata 21,5% dari penggunaan listriknya,” kata Yasuaki Nakamura.

Sedangkan Kepala BP Batam Mustofa Widjaja menyambut baik kehadiran para delegasi dalam hal ini tim Yokohama City yang terdiri dari Pemerintah Jepang, IGES, Iforcom dan Finetech menawarkan sebuah konsep Batam sebagai smart island dan green city.  

"Konsep yang ditawarkan sangat menarik sesuai dengan visi dan misi BP Batam berwawasan lingkungan, kami, BP Batam akan selalu mendukung, nantinya kami akan mendiskusikan dengan tim agar bisa segera terealisasikan di tahun depan," kata Mustofa.

Menurutnya, proyek pengelolaan limbah atau reduksi listrik bisa diterapkan di airport/bandara Hang Nadim, rumah sakit, dan kawasan industri. Ia meyakinkan hubungan kedua Negara akan semakin erat. Melalui city to city semoga dapat memperlancar dukungan dari pemerintah.

"Sarana umum seperti itu sangat dominan penggunaan listrik terutama bandara dimana mulai dari ac/pendingin ruangan, runway lighting, energi yang digunakan sangat besar diharapkan dapat mereduksi penggunaan listrik," ucap Mustofa.

Ia menambahkan, informasi saat ini BP Batam juga telah memiliki kerjasama dengan Pemerintah Korea dalam hal water and waste threatment/pengelolaan limbah dan air di kawasan Batam Centre dan sekitarnya sehingga ia menyarankan agar konsep yang ditawarkan oleh Yokohama City diberikan kepada bandara, terminal, rumah sakit, dan sarana umum lainnya.  

Pada hari sebelumnya, Rabu (2/12/2015) para delegasi telah memberikan presentasi mengenai progress report dari studi lapangan yang dilakukan di Bandara Hang Nadim dan RSBP kepada  pemerintah dan pihak swasta berkaitan dengan energi, teknologi, dan limbah yakni pengelola Bandara Hang Nadim, Rumah Sakit Umum di Batam, pengelola terminal ferry, pelaku industri, hotel, dan restoran di Gedung Marketing Centre BP Batam.

Editor: Dodo