Tebar Isu Laut Kepri Tak Aman, Dirpolair Polda Kepri Pertanyakan Maksud LSM Malaysia
Oleh : Harun al Rasyid
Jum'at | 04-12-2015 | 08:26 WIB
IMG_20151203_101140.jpg
Direktur Polair Polda Kepri, Kombes Pol Hero Hendrianto Baktiar, S.Ik. M.Si‎, saat memotong tumpeng pada peringatan HUT Polair ke 65. (Foto: Harun Al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ada beberapa isu yang menjadi perioritas utama Polair Polda Kepri dalam menjaga keamanan wilayah perairan Kepri. Salah satunya adalah, isu yang disebarkan LSM Malaysia tantang maraknya perompakan kapal yang melintas maupun lego jangkar di perairan Kepri.


Menanggapi hal itu, Direktur Polair Polda Kepri, Kombes Pol Hero Hendrianto Baktiar, S.Ik, M.Si saat perayaan HUT Polairud ke 65 di Sembulang, Kec. Galang Kamis (3/12/2015) mempertanyakan maksud LSM International Maritim Biro (IMB) dari negara Malaysia yang menyebut, wilayah perairan Kepri merupakan wilayah yang tidak aman.

Sebab dari wilayah yang dikatakan tidak aman itu berada di perairan Selat Malaka dan perairan bagian Sulawesi Utara. Hanya saja sampai saat ini, belum pernah ada kejadian yang kemudian karena kejadian tersebut dilaporkan kepada pihak Polair Polda Kepri.

"Hingga sejauh ini, Polair belum menerima laporan resmi mengenai isu pencurian kapal-kapal tersebut. Logika saya, kalau anda kecurian pasti akan lapor. Tapi ini tidak ada laporan masuk. Harusnya mereka lapor ke kita, atau ke Syahbandar atau ke Angkatan Laut,"tukas Hero.

Dirpolair Polda Kepri itu menduga, laporan yang diberikan LSM Malaysiah itu untuk menciptakan situasi ke dunia, yang berakibat buruk untuk perairan Kepri. Laporan-laporan itu kemudian dijadikan pedoman oleh masyarakat perairan dunia. Buntutnya, kapal-kapal yang mau berlayar di perairan Kepri merasa tidak aman. "Pasti ada keuntungan profit yang mereka ambil dari isu situasi tidak aman ini. Kita harus waspada,"tegasnya.

Setelah diisukan tindakan pencurian kapal-kapal itu pada saat lego jangkar, Polair Polda Kepri langsung merespon dengan melakukan croscek. Namun saat melakukan cek koordinat, ternyata kapal-kapal tersebut parkir diluar area jangkar. Bahkan kapal tersebut juga tidak diageni oleh agen-agen resmi. "Dari data yang kita terima, tidak ada yang benar itu. Sebab, kapal-kapal itu tidak pernah ada diperairan kita,"imbuh Hero lagi. 

Untuk langkah antisipasi berikutnya, beberapa minggu yang lalu Polair melakukan koordinasi dan bekerja sama dengan pihak Syahbandar. Rencananya, Polair Kepri akan menempatkan aparat Polair Polda Kepri di kapal-kapal tersebut. Tugasnya memantau situasi kapal diperairan yang sedang lego jangkar.

Editor : Udin