BP Batam Setujui Lahan 1 Hektare di Kavling Senjulung untuk Pembangunan SMAN 21
Oleh : Hadli
Kamis | 19-11-2015 | 16:43 WIB
lahan-sman-21.jpg
Dua staf BP Batam (berbaju putih) saat meninjau lokasi di Kavling Senjulung yang diperuntukkan bagi pembangunan SMAN 21. 

BATAMTODAY.COM. Batam - Status lahan seluas 1 hektare untuk pembangunan SMA Negeri 21 Batam, yang berada di Jalan Bumi Perkemahan Bumi Pramuka, Kavling Senjulung Baru, Kabil, Kecamatan Nongsa, sudah mulai terlihat legalitasnya.

Staf BP Batam, Wendi dan Edo, yang diutus lembaga yang menguasai lahan di Batam untuk mengecek lahan tersebut mengungkapkan, menyepakati lahan tersebut untuk sekolah.

"Penunjukan draft PL (Peta Lokasi) untuk  SMAN 21 sudah ok (disepakati) oleh BP Batam. Tadi, pak Wendi dan Edo didampingi pak Selamet (mantan Pegawai BP Batam). Dia mengatakan sejak awal memang lahan ini diperuntukkan untuk sekolah," kata Lis Azrusman, Sekretaris II LPM Kabil, Kecamatan Nongsa, di lokasi, Kamis (19/11/2015).

Ia mengatakan, awalnya lahan seluas 1 hektare tersebut diserahkan masyarakat (Idris MD) kepada Dinas Pendidikan Kota Batam, untuk dibangun sekolah pada 20 April 2015, bertujuan bermanfaat untuk masyarakat banyak.

"Dan dalam Musrenbang tahun 2009 lalu, masyarakat sudah meminta lahan tersbut untuk dijadikan SMA, belakangan disepakati sebagai SMAN 21 Batam," tuturnya.

Masyarakat, tambahnya, sangat berterima kasih dengan pihak BP Batam yang merespons dengan cepat permohonan warga dengan menyetujui lahan tersebut diperuntukkan untuk sekolah.

"Kami berharap dengan disetujui oleh BP Batam, Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Pendidikan dapat segera merealisasikan dengan membangun sekolah. Ini sudah ditunggu-tunggu masyarakat sejak lama," katanya. Baca juga: Tolak Rencana Pemindahan Lokasi SMAN 21 Batam, Warga Kabil Geruduk Kantor DPRD

Terpisah, Suyono, Lurah Kabil menyambut baik dengan disetujui status lahan tersebut  sebagai lokasi sekolah. Menurutnya, banyak manfaat dengan hadirnya sekolah di wilayah tersebut, mengingat letaknya berada di tengah-tengah permukiman.

"Posisi sekolah berada di tengah-tengah permukiman warga, jadi sangat membantu masyarakat selain permasalahan ekonomi, wali murid nantinya juga dapat mudah mengawasi anak-anaknya," tuturnya.

Editor: Dodo