Tiga Sektor Ini Jadi Titik Berat Pembangunan di Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 19-11-2015 | 16:12 WIB
agung_mulyana_linmas.jpg
Penjabat Gubernur Kepri Agung Mulyana.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Prognosa perkiraan besaran dan kemampuan APBD 2016 Provinsi Kepri mulai dibahas oleh Pemerintah Kepri melalui Tim Anggaran Pemerintag Daerah (TAPD) dan seluruh Kepala SKPD di Kepri.

Penjabat Gubernur Kepri Agung Mulyana mengatakan pembahasan dilaksanakan dengan penyusunan kemampuan keuangan dalam memperoleh PAD, serta kemampuan keuangan dalam pengalokasian belanja langsung dan tidak langsung, termasuk modal untuk pembangunan di Kepri. 

"Dari ini, prognosa perkiraan APBD 2016 Provinsi Kepri sedang dilakukan pembahasan, mencakup besaran APBD serta kemampuan pemerintah dalam mencapai perolehan target PAD, serta DBH dan DAK dari APBN, termasuk bantuan keuangan Pemerintah Provinsi ke Daerah Tingkat II, juga akan segera dibahas dalam Rancangan APBD 2016 ini," sebutnya belum lama ini. 

Adapun, arah kebijakan progam APBD 2016 Kepri dikatakan Agung akan mengacu pada program-program Pusat yang harus dijalankan di daerah ditambah dengan kebijakan-kebijakan program unggulan daerah. 

"Program kebijakan APBD 2016 kita nanti mengarah pada program Pusat di daerah, dan program utama daerah, dalam peningkatan sarana prasarana pendidikan, yang menjadi perhatian besar kita sesuai dengan pagu yang diisyaratkan UU. Kemudian kesehatan, serta infrastruktur," kata Agung.

‎Melihat dari kemampuan keuangan Kepri dalam mendapatkan PAD, serta DAK yang mencapai Rp 1 triliun lebih dari Pusat, akan disinkronkan dengan pendapatan PAD Kepri dan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan serta belanja kebutuhan.

"Dari prediksi awal, besaran angka APBD Kepri itu, masih dibesaran angka yang sama dengan APBD tahun lalu, tetapi Pemprov juga masih punya kewajiban, pada Daerah Tingkat II, atas tunda salur dana DBH dan pembiayaan sebesar Rp 300 miliar lebih dan direncanakan pada APBD 2016 ini akan disalurkan," ujarnya.

Editor: Dodo